bakabar.com, BANJARMASIN - Bank Kalsel terus meningkatkan layanan dan teknologi informasinya. Yang terbaru, Bank Kalsel akan memanfaatkan teknologi Artificial Inteligence (AI).
Tujuannya untuk mendukung teknologi informasi dan layanan perbankan di sistem bank milik Urang Banua ini.
Penerapan AI tersebut dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) BPD 8 dengan tema Banking In The Al Era, di Swiss Belhotel Borneo Banjarmasin, 23-25 Februari 2025.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin memaparkan bagian dari diskusi tersebut membawa teknologi AI untuk diadopsi ke sistem delapan Bank Pembangunan Daerah (BPD), termasuk Bank Kalsel.
"Semoga teknologi AI dapat memberikan pengembangan yang baik bagi Bank Kalsel, dan pastinya ada kebijakan dan arahan serta aturan dari OJK, adapun sistemnya ditangani pihak FDS," kata Fachrudin.
Dijelaskan Budiman, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Kalsel, pihaknya selalu mendukung upaya inovasi termasuk framework transformasi digital yang memang masif dalam lima tahun terakhir.
"Namun, kita harus bisa mengimbangi, karena seiring itu ada resiko yang perlu dipahami dan dimitigasi yaitu cyber security," katanya.
Peningkatan sistem dengan penggunaan AI di perbankan memang diperlukan, dan OJK setiap saat update ketentuan. Selain itu, mendorong transformasi digital dan tata kelola manajemen resiko.
"Adanya vendor selaku mitra kerja sama 8 BPD dapat membantu mengembangkan teknologi digital ini. Pastinya AI menjadi inovasi bisnis dan inovasi manajemen resiko. Mengingat ini adalah pengelolaan dan data analysis untuk potensi cyber attack," katanya.
Sutjahyo Budiman, Direktur Utama FDS-PAC Group mengatakan untuk mengantisipasi segala perubahan aturan pihaknya selalu siap mengantisipasi segala hal baru yang ada di pasar perbankan.
"Kami membantu BPD masuk era digitalisasi, karena memang sekarang sudah berubah, bagaimana inovasi itu bisa tepat dan aman termasuk tata kelola diperbaiki karena ini mencakup keperluan masyarakat sebagai nasabah," ujarnya.