bakabar.com, JAKARTA - Perubahan iklim tidak hanyamempengaruhi ekosistem lingkungan, namun menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan mental bagi seseorang.
Hal tersebut dikutip WHO (World Health Organization) yang diluncurkan Juni lalu, di Stockholm. Badan kesehatan dunia juga mendesak negara lain untuk peduli terhadap kesehatan mental dalam krisis iklim yang tengah terjadi di dunia.
Pada bulan Februari 2022, Intergorvermental Panel on Climate Change (IPCC) atau gerakan antar pemerintah mengenai perubahan iklim, mengungkapkan bahwa perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan mental dan psikososial seseorang meliputi tekanan emosional, kecemasan, depresi, pasca trauma, kesedihan dan hingga ancaman bunuh diri.
Baca Juga: Mengenal Slow Living, Hidup Penuh Ketenangan untuk Kesehatan Mental
"Dampak perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan keseharian, dan sayangnya dukungan terhadap kesehatan mental bagi masyarakat masih sedikit dengan bahaya dan risiko jangka panjang," kata Dr Maria Neira, Direkrut Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO.
Sebuah studi di Australia menunjukkan bahwa perubahan cuaca yang semakin panas meningkatkan gangguan mental seperti perubahaan mood, kecemasan dan demensia, serta penyakit lain seperti kardiovaskular dan ginjal.
Paparan panas yang ekstream dapat menyebabkan kelelahan fisik dan psikologis bagi seseorang. Pada penelitian tahun 2011, menemukan hubungan antara peningkatan suhu lingkungan berdampak terhadap tekanan psikologis yang lebih besar.
Malnutrisi dikalangan anak-anak pada negara berkembang dapat dipastikan menjadi faktor kesehatan mental, karena kurangnya nutrisi dapat meningkatkan depresi dan penurunan kognitif.
Penanganan yang dapat dilakukan
Salah satu cara mengurangi tekanan psikologis akibat perubahan iklim adalah dengan mengkampanyekan kesehatan mental yang positif. Pemanfaatan olahraga sebagai terapi juga disarankan, salah satunya seperti melakukan yoga yang dapat mengurangi stress.
Baca Juga: Kenali Hormon Bahagia dan Cara Aktivasinya, Demi Kesehatan Mental
"Negara dalam WHO akan memprioritaskan kesehatan mental, kami berusaha untuk melindungi masyarakat secara fisik dan mental dari ancaman iklim tersebut." tutup Dr Diarmid Campbell-Lendrum, ketua perubahan iklim WHO dan anggota IPCC.
Upaya untuk yang tepat menghadapi perubahan iklim di masa depan dengan cara meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan upaya mitigasi perubahan iklim.