bakabar.com, JAKARTA – Cinderella Complex Syndrome, istilah yang digunakan untuk perempuan yang tak bisa independen dan takut mengeksplor dunia di luar dirinya.
Cinderella Complex Syndrome atau sindrom kompleks Cinderella merupakan istilah yang diciptakan oleh psikolog Colette Dowling dalam bukunya yang berjudul "The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence" yang diterbitkan pada tahun 1981.
Istilah ini mengacu pada pandangan atau kecenderungan psikologis tertentu yang dialami oleh perempuan yang merasa bergantung pada laki-laki atau memiliki rasa ketergantungan yang kuat terhadap laki-laki dalam aspek kehidupan mereka.
Istilah "Cinderella Complex" terinspirasi oleh karakter Cinderella dalam cerita dongeng, yang menggambarkan gambaran perempuan yang terjebak dalam perasaan ketergantungan dan harapannya terhadap laki-laki sebagai "penyelamat" atau figur yang akan memenuhi semua kebutuhan dan keinginannya.
Baca Juga: Impostor Syndrome, Sindrom yang Selalu Meragukan Kemampuan Diri
Baca Juga: Minta Maaf Terlalu Sering? Bisa Jadi itu Sorry Syndrome!
Ciri-ciri Cinderella Complex Syndrome
Di sisi lain, mereka mungkin cenderung mengorbankan kepentingan pribadi atau ambisi demi memenuhi harapan atau keinginan laki-laki dalam hidup mereka. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu "menyelamatkan" atau memenuhi kebutuhan pasangannya.
Hal ini yang menyebabkan perempuan dengan sindrom ini mungkin merasa tidak nyaman atau tidak mampu mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri. Mereka mungkin menghindari tanggung jawab atau keputusan yang signifikan.
Bahkan, beberapa perempuan dengan sindrom ini mungkin mengandalkan laki-laki untuk dukungan finansial, bahkan jika mereka mampu mencari nafkah sendiri.
Efek Cinderella Complex Syndrome
Baca Juga: Kenali Penyebab Broken Heart Syndrome dan Cara Mengatasinya!
Keterbatasan Pengembangan Diri: Ketergantungan berlebihan pada laki-laki bisa menghambat perkembangan pribadi, karier, dan potensi kreatif perempuan.
Hubungan yang Tidak Seimbang: Mereka mungkin terjebak dalam hubungan yang tidak seimbang, di mana mereka merasa harus selalu mengorbankan diri untuk memuaskan pasangan.
Ketidakpuasan Emosional: Bergantung pada laki-laki untuk kebahagiaan bisa menyebabkan ketidakpuasan dan perasaan tidak lengkap jika hubungan tersebut terganggu.
Rendahnya Rasa Diri: Ketergantungan berlebihan pada laki-laki dapat merendahkan rasa percaya diri perempuan, karena mereka mungkin merasa tidak memiliki nilai atau kemampuan tanpa kehadiran seorang laki-laki.
Pembatasan Potensi: Ketergantungan ini dapat membatasi perempuan dalam mencapai ambisi pribadi dan mengambil risiko yang diperlukan untuk pertumbuhan dan sukses.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan tidak semua perempuan akan mengalami atau memperlihatkan semua ciri-ciri ini.
Jika seseorang merasa terpengaruh oleh Sindrom Kompleks Cinderella atau masalah emosional lainnya, penting untuk mencari dukungan profesional, seperti psikoterapis untuk membantu dalam pemahaman dan penanganan perasaan serta perilaku tersebut.