bakabar.com, JAKARTA – China dan India yang mengalami krisis energi dalam beberapa waktu terakhir memicu peningkatan ekspor Batu Bara Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas batu bara Indonesia melejit hingga 168,39 persen pada September 2021.
“Ekspor batu bara kita secara year-on-year itu naik tinggi sekali 168,89 persen dan month-to-month-nya 9 persen. Negara tujuannya itu China dan India, negara utama tujuan ekspor batu bara,” kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers virtual, dilansir CNN Indonesia, Jumat (15/10).
Belum ada rincian nilai ekspor komoditas tersebut. Namun, Margo mengatakan peningkatan ekspor batu bara ini memberi sumbangan ke total ekspor sektor pertambangan dan lainnya.
Tercatat, nilai ekspor tambang Indonesia meningkat 3,46 persen secara bulanan dan meroket 183,59 persen secara tahunan menjadi US$3,77 miliar pada September 2021.
“Peningkatan tambang pada September ini secara month-to-month ini itu disebabkan karena ekspor batu bara yang naiknya 9 persen, kemudian diikuti bijih tembaga yang naik 1,03 persen,” jelasnya.
Kendati begitu, ia mencatat kenaikan realisasi ekspor pertambangan dan lainnya sejatinya tidak lebih tinggi dari bulan sebelumnya, meski secara nilai tetap tinggi. Tercatat, realisasi ekspor pertambangan dan lainnya meningkat 27,23 persen menjadi US$3,64 miliar pada Agustus dari Juli 2021.
Di sisi lain, Margo belum bisa memastikan apakah kondisi ini merupakan dampak krisis energi yang tengah terjadi di China dan India.
“Kalau dikaitkan dengan isu krisis energi, mungkin perlu kajian lagi,” tandasnya.