bakabar.com, JAKARTA – Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) sempat menarik perhatian publik beberapa waktu lalu. Ajang adu outfit ini bahkan sampai disebut-sebut sebagai pusat subkultur jalanan baru, layaknya Stasiun Harajuku di Jepang.
Sayangnya, CFW tak berumur panjang. Tempat mejeng para remaja pinggiran Jakarta ini digusur pemerintah lantaran dianggap mengganggu ketertiban.
Salah satu pentolan CFW, Wahyu, mengaku sangat menyayangkan keputusan ini. Mantan kekasih Kurma itu berharap Pemerintah Jawa Barat-daerah asalnya-juga menyediakan ruang publik terbuka untuk muda-mudi bercengkrama.
“Pengin di Citayam ada buat tempat nongkrong (seperti di Sudirman), biar enggak usah pergi jauh-jauh,” ungkapnya dalam acara Jali-Jali Festival di Jakarta, Sabtu (6/8).
Tata kota yang apik dan sepinya lalu lintas memang membuat sebagian remaja ‘SCBD’ ini betah berlama-lama di Sudirman. Belum lagi, gedung pencakar langit yang menghiasi bahu jalan, terlihat keren manakala mereka membuat konten foto dan video.
Lanskap seperti inilah yang belum dimiliki kota-kota penyangga Jakarta. Untuk itu, Wahyu dan kawan-kawan berharap, pemerintah setempat berinisiatif membuat ruang publik terbuka.
“Bikin tempat gitu buat nongkrong, buat ngumpul aja sama temen, sekalian buat bikin konten,” kata dia. (Nurisma)