Penceramah Masjid

Ceramah Lebih Bebas, JK Sebut Masyarakat Muslim Indonesia Perlu Bersyukur

JK membandingkan aturan ceramah di Indonesia dan negara lain. Penceramah di Indonesia boleh mengkritik pemerintah. Hal itu tidak berlaku di negara lain.

Featured-Image
Kabar rencana kehadiran JK itu terungkap seiring kedatangan lima personel pasukan pengamanan presiden (Paspampres) ke Polda Kalimantan Selatan, Senin (16/1) sore.

bakabar.com, JAKARTA - Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan umat muslim di Indonesia perlu merasa bersyukur karena sejumlah kelonggaran yang diberikan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah.

Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI itu membandingkan kelonggaran aturan ceramah agama di masjid di Indonesia dengan sejumlah negara lain. Di Indonesia mimbar ceramah di masjid tak boleh digunakan untuk mengkritik pemerintah.

"Kalau kita beda, kadang-kadang ada masjid begitu (penceramah) naik mimbar langsung kritik pemerintah habis-habisan. Kalau di Malaysia, langsung ditangkap polisi. Apalagi, di Arab Saudi 10 tahun penjara itu," kata Kalla berceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (31/3) malam, melansir Antara.

Baca Juga: Bawaslu Selidiki Politik Uang Said Abdullah di Masjid Madura

Menurut Kalla, Indonesia adalah satu dari dua negara di dunia yang masjidnya diperbolehkan dibangun oleh masyarakat sendiri.

"Saya kira Masjid UGM ini walaupun dibangun di kampus, dibangun bersama-sama oleh masyarakat," ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Sementara itu, aturan di Malaysia dan Saudi Arabia atau negara mana pun, semua masjid dibangun oleh negara. Hal itu membuat negara memiliki hal penuh untuk mengawasi isi khotbah dan ceramahnya agar sama dengan kebijakan negara.

"Jadi, berbahagialah umat Islam di Indonesia, kita dapat menyampaikan hal-hal yang menurut kita penting," ujar dia.

Baca Juga: Menkopolhukam: Hindari Politik Praktis di Masjid!

Selain itu, kata Kalla, umat Islam juga patut berbangga karena tidak ada negara di dunia yang jumlah masjidnya luar biasa banyak seperti di Indonesia.

"Lebih dari 800.000 masjid dan musala, hampir satu juta, di setiap jalan kampung pasti ada. Di Malaysia memang penduduknya 30 juta, tetapi masjid cuma 760," tukasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner