bakabar.com, JAKARTA - 84 persen koruptor di Indonesia adalah sarjana. Angka itu dibeberkan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Berdasarkan data KPK, 84 persen dari koruptor itu adalah lulusan perguruan tinggi," katanya saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Padang, Minggu (17/12).
Hingga saat ini, ada sekitar 1.300-an koruptor di Indonesia. Setidaknya itu yang terdata oleh KPK.
Baca Juga: KPK Cabut Hak Politik Eks Napi Koruptor Demi Persulit Nyaleg
Artinya, jika mengacu pernyataan Mahfud, ada sekitar 900 koruptor berstatus sarjana. Atau lulusan perguruan tinggi. Semuanya sudah ditangkap dan diadili.
Meski begitu, kata Mahfud, bukan berarti perguruan tinggi gagal. Karena angka sarjana di Indonesia tergolong tinggi. Mencapai 17,6 juta orang. Jauh lebih banyak ketimbang angka koruptor.
Baca Juga: MA Jegal Caleg Eks Napi Koruptor Berlaga di Pemilu 2024
"Jadi, kalau jumlah lulusan 17,6 juta orang dan yang koruptor 900 orang, kira-kira hanya 0,05 persen. Artinya perguruan tinggi masih baik," kata dia.
Menyinggung soal koruptor sarjana, Mahfud punya penilaan lain. Baginya, mereka hanya pintar dari segi kemampuan otak. Tapi wataknya tumpul.
Dengan kata lain, ada ketidakseimbangan. Antara kecerdasan kognitif dengan kemuliaan watak.