Caranya adalah dengan memegang kendali kebijakan publik, yaitu terjun ke dunia politik, menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Barito Utara. Tempat ia lahir, besar, dan bertumbuh. Uang sifatnya bisa habis, tapi kebijakan mampu menyentuh ruang-ruang terkecil hingga dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Pada tahun 2011, Koyem yang ternyata memang masih punya keinginan agar memiliki ijazah SMA, mengikuti program Kejar Paket C di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, agar bisa memenuhi syarat untuk ikut berkompetisi. Hasilnya, ia pun lulus dan memiliki ijazah setara dengan SMA pada tahun 2012.
Lalu pada tahun 2013, dalam rangka merealisasikan cita-cita besar membangun kampung halamannya. Koyem mencalonkan diri sebagai Bupati Barito Utara, berpasangan dengan Ompie Herby sebagai wakilnya.
Dengan modal tekad yang kuat, niat yang tulus, ditambah track record dan citra positif selama memimpin perusahaan, pasangan Nadalsyah-Ompie terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara periode 2013-2018.
Di sinilah, peran Koyem kecil dulu yang gigih berjuang dan tidak kenal lelah, terimplementasi dengan baik. Cita-citanya untuk membangun daerahnya agar bisa menjadi lebih maju dan sejahtera dapat terwujud dengan menerapkan berbagai program yang berpihak kepada rakyat.
Selama memimpin Barito Utara, banyak pencapaian-pencapaian yang menaikan indeks prestasinya sebagai pemimpin, dimana ia berhasil membawa Kabupaten Barito Utara ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sehingga tidak heran, ketika ia kembali maju di Pilkada 2018 dengan menggandeng Sugianto Panala Putra, pasangan ini menang telak dengan perolehan suara yang fantastis. Sehingga Koyem pun kembali dipercaya untuk memimpin Kabupaten Barito Utara untuk periode yang kedua kalinya di periode 2018-2023.
Sejak menduduki tampuk kepemimpinan di Kabupaten Barito Utara pada tahun 2013, Koyem mulai menjalankan program-program yang tertuang di dalam visi-misinya dengan baik, salah satunya adalah membenahi infrastruktur.
Sebagai seorang pengusaha, ia sangat memahami bahwa infrastruktur merupakan urat nadi terlaksananya pembangunan yang memegang peranan penting dalam mendorong terciptanya kemajuan di berbagai sektor lainnya.
Program infrastruktur yang terbilang cukup fenomenal di samping program infrastruktur yang berjalan setiap tahun antara lain: RSUD Muara Teweh, Islamic Center (Dana pribadi), Pasar Dermaga, Rumah Jabatan Bupati, Water Front City, Jembatan Pangulu Iban Penyeberangan Muara Teweh - Jingah, Jembatan Sungai Benao (Dana Pribadi), Jembatan Desa Sabuh (Dana Pribadi), Pembangunan Jembatan Penyeberangan Sikan - Tumpung Laung, Pembangunan Jembatan Penyeberangan Muara Teweh - Lemo, Pembangunan Turap/Siring Sungai Barito Lanjas, SPBU yang dikelola oleh Perusda Batara Membangun, untuk memenuhi ketersedian BBM sebagai salah satu sumber utama dalam rantai perekonomian di Barito Utara, Pembukaan Jalan Tembus Lemo-Simpang Batapah yang merupakan jalur alternatif dari Kota Muara Teweh menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
Penataan Bumi Perkemahan Panglima Batur, Membenahi Fasilitas Objek Wisata Danau Tringsing, Membenahi Fasilitas Objek Wisata Air Terjun Jantur Doyam, Rehabilitasi Masjid Raya Shiratal Mustaqim, Menempatkan alat-alat olahraga di Taman Kota Muara Teweh, Pembangunan Ruang Terbuka Hijau RSUD Muara Teweh, Air Mancur Menari di Taman Lampion, membantu melanjutkan pembangunan Bandara HM Sidik yang sempat tertunda hingga selesai, pemasangan lampu-lampu hias yang memperindah Kota Muara Teweh di malam hari, serta membangun ratusan Masjid dan Musholla di pedesaan menggunakan dana pribadi.
Selain itu, fasilitas-fasilitas daerah yang sudah ada dari sebelum ia menjadi Bupati pun, selalu di rawat sebaik mungkin. Seperti Stadion Swakarya, Arena Terbuka Tiara Batara, Tugu Panglima Batur, Rumah Sakit, Puskesmas, Taman, dan Bundaran yang ada di dalam dan di luar Kota Muara Teweh, dll.
Kemudian, salah satu keberhasilan Koyem yang most memorable adalah sejak memimpin KONI Barito Utara mulai tahun 2015, ia berhasil meningkatkan jumlah pengurus cabang Olahraga Barito Utara dua kali lipat dari hanya 16 cabor pada tahun 2015 menjadi 30 cabor pada tahun 2018.
Pertambahan pengurus cabang olahraga adalah komponen utama dalam memicu prestasi olahraga. Kecintaan Koyem terhadap olahraga terlahir sudah sejak lama sebelum menjabat sebagai Bupati melalui IMI, dengan menyelenggarakan event-event besar berskala nasional yang dibiayai dari dana pribadi.