Opini

Bupati Nadalsyah, Putra Desa Lemo yang Sukses Bangun Kabupaten Barito Utara

Siapa yang menyangka, jika seorang mantan tukang tambal ban yang dulunya bahkan harus putus sekolah, karena kesulitan ekonomi, ternyata mampu membuat Kabupaten

Featured-Image
Bupati Barito Utara, H Nadalsyah. Foto: Istimewa

Dengan dukungan anggaran, program, dan kegiatan yang fokus saling terintegrasi antar Lembaga, instansi dan OPD terkait, Barito Utara dipastikan mampu menjadi salah satu penyangga pertumbuhan perekonomian di daerah Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Bupati Barito Utara, H Nadalsyah meninjau lokasi tanam padi di wilayah kecamatan. Foto: Istimewa
Bupati Barito Utara, H Nadalsyah meninjau lokasi tanam padi di wilayah kecamatan. Foto: Istimewa

Berikut pencapaian Pemkab Barito Utara di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan:

1. Meningkatnya produksi jagung hingga mencapai 100 ribu ton lebih selama 5 tahuh terakhir dan merupakan produksi jagung terbesar di Kalimantan Tengah.

2. Mencapai swasembada padi/beras selama 4 tahun terakhir dimana produksi padi mencapai 36 ribu ton lebih Gabah Kering Giling (GKG) dan 20 ribu ton lebih untuk produksi beras.

3. Dalam 2 tahun terakir berhasil membuat demplot padi percontohan di lahan marginal yang mendapatkan produksi yang maksimal dimana pada demplot terakhir produksi padi mencapai 8 ton/Ha dengan menggunakan varietas intani. Demplot ini bertempat di lahan Kelompok Tani Mitra Laba binaan Bupati Barito Utara H Nadalsyah.

4. Varietas padi ladang Talun Koyem telah didaftarkan sebagai Identitas Geografis (IG) Barito Utara, yang merupakan varietas unggulan padi ladang di Barito Utara karena memiliki keunggulan rasa yang enak dan merupakan tanaman padi asli setempat.

5. Meningkatnya populasi ternak besar terutama sapi dan kambing, dimana ternak sapi dengan populasi mencapai 3 ribu lebih dan ternak kambing mencapai 11 ribu lebih dengan produksi daging mencapai 222 ton lebih, disamping itu saat ini juga meningkat pesat produksi telur mencapai 570 ton lebih ditandai dengan menjamurnya usaha ayam petelur.

6. Meningkatnya perkebunan kelapa sawit, dimana kebun sawit rakyat meningkat pesat seiring membaiknya harga TBS sawit 2 tahun terakhir dengan luas tanam mencapai 24 ribu hektare lebih.

7. Meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana pertanian dalam kurun waktu 6 tahun terakhir diantaranya:
- Cetak sawah seluas 1.200 Ha
- Optimasi lahan eksisting seluas 1.500 Ha lebih
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sebanyak 54 Unit
- Pembangunan Embung dan DAM Parit sebanyak 31 Unit
- Peningkatan BPP menjadi BPP Model sebanyak 3 Unit
- Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) sebanyak 39 unit
- Pembangunan Rumah Potong Hewan dan PUSKESWAN yang direncanakan dapat beroperasi di Tahun 2023.

Selain itu, Lahan Padi Sawah Kelompok Tani (Poktan) Mitra Laba Paring Lahung yang di bina langsung oleh Koyem, memiliki inovasi yang patut diacungi jempol. Bayangkan saja, keberadaan lahan yang ada di atas bukit tanpa adanya pengairan air, rasanya mustahil bisa dijadikan sebagai tempat persawahan. Tapi dengan inovasi yang dilakukan oleh petani Mitra Laba, mereka dapat mengintegrasikan air dari kolam kecil dan di alirkan ke sawah.

Cara tersebut membuahkan hasil yang memuaskan, dimana dari kolam kecil tersebut dapat menghasilkan ikan, dan sawah bisa menghasilkan padi, sehingga cara penanamannya pun dijadikan contoh untuk diterapkan oleh poktan-poktan lain.

Tercatat, sejauh ini ada 557 Kelompok Pertanian (Poktan) yang di bina oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara, seperti bantuan pupuk, penyediaan benih unggul, perbaikan jaringan irigasi, bantuan obat-obatan, serta bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang disalurkan kepada kelompok tani dan masyarakat yang ada di Barito Utara.

Koyem juga menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Disnakertranskop UKM) setempat agar rutin memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat, seperti pelatihan digitalisasi koperasi menuju koperasi modern dan pelatihan kerajinan berbahan dasar rotan. Komputer desain grafis, menjahit pakaian dan perbengkelan kendaraan roda dua.

Pelatihan tersebut untuk membekali warga agar memiliki kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Menjadi tenaga kerja yang siap kerja dan siap pakai, mampu menciptakan lapangan kerja atau berwirausaha, sehingga bisa menjadi sumber penghasilan. Serta penanggulangan dampak inflasi dan pengangguran di Kabupaten Barito Utara.

Dalam menghadapi Pandemi Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2020 lalu, Pemkab Barito Utara menjadi yang paling cepat dalam mengambil tindakan dibandingkan daerah lain di Kalteng. Sejak terjadi kasus positif pertama yang diumumkan langsung oleh Pemerintah Pusat pada tanggal 2 maret 2020, Koyem segera berkonsultasi dengan para ahli kesehatan untuk mencari informasi yang akurat tentang virus corona.

Setelah itu, Pemkab Barut pun langsung merilis edukasi yang berisi penjelasan tentang gejala medis, riwayat penyebaran virus, serta langkah pencegahan. Edukasi tersebut di share melalui media sosial, juga dicetak ke dalam bentuk pamvlet dan spanduk, mengingat belum tentu semua orang menggunakan medsos.

Ketika edukasi sudah tersampaikan dengan baik, masyarakat pun dapat merubah pandangan dari yang sebelumnya cemas bisa menjadi lebih tenang. Sebab mereka sudah mengerti peristiwa yang terjadi, dan tidak lagi kebingungan. Masyarakat bisa menjadi lebih paham tentang apa yang harus dilakukan untuk membantu pemerintah dalam menghadapi wabah tersebut.

Tidak hanya itu, Koyem juga menginstruksikan instansi-instansi terkait agar segera menetapkan kasus siaga non bencana, gugus tugas, penyiapan anggaran, penetapan protokol kesehatan, meliburkan anak-anak sekolah dengan catatan tetap bejalar di rumah, memberlakukan work from home, serta melakukan penyemprotan desinfektan dan menyediakan fasilitas cuci tangan di tempat-tempat umum.

Sistem yang diterapkan oleh Pemkab Barito Utara terbukti cukup efektif untuk menahan penyebaran virus, sampai akhirnya vaksin telah ditemukan, dan kini status pandemik secara perlahan mulai berganti dengan endemik.

Lebih lanjut, Pemkab Barito Utara pun berhasil memperjuangkan sektor kelistrikan, dan sejauh ini, 77,66 % dari wilayah Kabupaten Barito Utara telah dialiri listrik PLN, yaitu sebanyak 80 desa/kelurahan dari total 103 desa/kelurahan.

Memang benar, PLN adalah perusahaan negara yang manajemennya berada di luar kewenangan Pemkab Barut. Akan tetapi disini, Koyem sendiri lah selaku Bupati yang mengajukan permintaan dan memperjuangkan agar segera di lakukan pemasangan listrik di kawasan-kawasan yang masih belum di aliri listrik.

Atas segala prestasi yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara di bawah kepemimpinan Koyem, berbagai penghargaan pun diterimanya, diantaranya:

Meraih Piagam Adipura Kota Kecil pada tahun 2014, yang merupakan simbol kebersihan.

Menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan, yang disematkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi), Pada Pekan Nasional KTNA XV 2017, di Kota Banda Aceh.

HALAMAN
12345
Editor


Komentar
Banner
Banner