Hiburan

Buntut Ragukan Pengobatan Ida Dayak, Pesulap Merah Jalani Hukum Adat dan Minta Maaf

Marcel Radhival atau yang lebih dikenal dengan Pesulap Merah sempat jadi sorotan usai beri komentar terkait pengobatan Ida Dayak yang Viral di media sosial.

Featured-Image
Buntut Ragukan Pengobatan Ida Dayak, Pesulap Merah Jalani Hukum Adat. Foto-Tangkapan Layar

bakabar.com, BANJARMASIN - Marcel Radhival atau yang lebih dikenal dengan Pesulap Merah sempat jadi sorotan usai beri komentar terkait pengobatan Ida Dayak yang Viral di media sosial.

Dalam komentarnya, Pesulap Merah meragukan pengobatan alternatif Ida Dayak. Ia mengatakan bahwa Ida Dayak bukan orang sakti, melainkan hanya seorang ahli pijat. Hal ini disampaikan melalui Instagram pribadinya.

Selain itu, Pesulap Merah juga menyinggung soal minyak berwarna merah yang digunakan Ida Dayak yang diklaim dapat mengeluarkan darah kotor. Menurutnya itu adalah bohong, pada dasarnya minyak tersebut adalah minyak urut biasa.

Pernyataan itu pun langsung memancing kemarahan warga suku Dayak. Mereka beranggapan bahwa pernyataan itu telah melecehkan masyarakat adat Dayak atas ucapannya yang dianggap memicu kesalahpahaman.

Namun kini Pesulap Merah akhirnya mengakui kesalahannya dan melakukan proses hukum Adat Dayak.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @terang_media, buntut meragukan pengobatan Ida Dayak, Pesulap Merah menjalani sidang hukum Adat dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat adat Dayak di Anjungan Kalbar TMII Jakarta.

"Dengan adanya ini seperti yang saya bilang di awal, ini permintaan maaf atas timbulnya kesalahpahaman," jelasnya di hadapan masyarakat Dayak.

Ia pun mengaku mendapat pelajaran berharga atas permasalah yang terjadi.

"Bisa memberi pelajaran baru pada saya agar lebih berjaga-jaga dalam berkata-kata," tukasnya.

Sementara perwakilan menghimbau agar sesama warga negara bisa saling menghormati adat istiadat manapun.

"Tata adat itu adalah kebiasaan yang menjadi aturan yang harus ditaati, jika salah muncullah saksi adat," jelas perwakilan masyarakat Dayak.

"Marcel ini sebuah contoh, dia merasa bersalah, dia mau datang, dia buat pernyataan meminta maaf," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner