bakabar.com, BANJARMASIN - Nama Ida Dayak belum lama memang senter diperbincangkan lantaran pengobatan alternatifnya yang diminati banyak orang.
Dalam mengobati pasiennya, Ida Dayak menggunakan media minyak bintang khas Dayak sebagai pengobatan alternatifnya. Menggunakan minyak tersebut, Ida mengaku bisa menyembuhkan patah tulang, strok, dan beberapa penyakit lainnya.
Lantas, apa sebenarnya minyak bintang dan dari mana asal-usulnya?
Minyak bintang sendiri masuk ke dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.
Dari situs resmi Kemendikbud, minyak bintang merupakan salah satu dari ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Dilansir dari berbagi sumber, tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang ini adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh. Ilmu ini, di zaman dulu dipelajari karena masih seringnya terjadi peperangan antarsuku. Ilmu minyak bintang ini dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar lima sampai 10 antang.
Pada masa itu, nilai sebesar ini sangat besar sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang mampu memiliki ilmu ini sangat sedikit. Seseorang yang memiliki ilmu minyak bintang ini biasanya akan kurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya.
Keistimewaan dari ilmu minyak bintang ini menurut kepercayaan masyarakat adalah dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh. Bila bintang-bintang di langit sudah tampak, niscaya pemilik ilmu ini akan dapat hidup kembali.
Adapun cara pemakaian dari ilmu minyak bintang ini adalah dengan meminum beberapa tetes minyak bintang pada malam hari dan itu diyakini akan dapat bertahan seumur hidup.
“Walaupun ampuh, minyak bintang ini juga ada batasnya, di mana ilmu ini hanya bermanfaat bagi pemilik ilmu tetapi tidak bisa menolong orang lain,” seperti dilansir laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id.
Selain itu, ilmu ini tidak akan berguna apabila pemilik ilmu ini ketika terbunuh organ tubuhnya dipotong-potong terpisah dan dikuburkan saling berjauhan, sehingga pemilik ini tidak dapat hidup lagi. Fungsi sosial dari ilmu ini pada masa itu adalah untuk penambah semangat membela sukunya masing-masing dalam perang suku.
Jika menilik dari pernyataan Kemendikbud, artinya minyak bintang hanya dapat menolong sang pemilik ilmu dan tidak bisa menolong orang lain seperti yang dilakukan Ida Dayak. Meskipun dalam pengobatannya Ida selalu melafazkan tahlil, metode ini masih belum dipastikan keampuhannya.
Kisah magis lainnya dari minyak bintang adalah memiliki tiga golongan. Dari golongan tiga, dipergunakan untuk luka-luka. Kemudian golongan dua, dapat digunakan sebagai ajian kekebalan. Dan golongan satu disebut minyak super karena dipercaya dapat menghidupkan orang mati.
Minyak bintang disebut-sebut cukup dioleskan sedikit pada bagian tubuh dengan sedikit ritual tertentu, untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini akan semakin efektif ketika dilakukan di bawah sinar bintang malam hari.