liga spanyol

Buntut Aksi Rasisme Vinicius, Real Madrid Bawa ke Meja Hijau

Presiden Real Madrid, Florentino Perez bertemu dengan Vinicius Junior usai tragedi rasisme yang diterimanya saat melawan Valencia di Mestalla

Featured-Image
Presiden Real Madrid, Florentino Perez bertemu Vinicius Jr usai mendapatkan tindakan rasisme dari fans Valencia. Foto: Dok Real Madrid

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Real Madrid, Florentino Perez bertemu dengan Vinicius Junior usai tragedi rasisme yang diterimanya saat melawan Valencia di Mestalla.

Dalam pertemuan itu, Perez memberikan dukungan penuh terhadap Vinicius dan bertekad akan membantunya. 

Real Madrid sendiri telah resmi membawa kasus tersebut ke meja hijau. Manajemen Los Blancos melaporkan fans Valencia ke Kejaksaan Spanyol dengan menyebut aksi itu sebagai ujaran kebencian. 

Kejaksaan Spanyol sendiri akan mempertimbangkannya, apakah kasus ini maju ke tahap penyelidikan kriminal.

Baca Juga: Presiden LaLiga Buka Suara Soal Rasisme Vinicius Junior

"Real Madrid menunjukkan rasa muak terbesar dan mengutuk peristiwa yang terjadi kemarin terhadap pemain kami Vinicius Junior," ungkap pernyataan resmi Madrid, Selasa (23/5). 

Pihak El-Real mengatakan pelaporan itu merupakan tindakan yang sudah sepatutnya dilakukan. 

"Fakta-fakta ini merupakan serangan langsung terhadap model koeksistensi negara hukum sosial dan demokratis kita," tambah keterangan tersebut. 

Di sisi lain, Presiden LaLiga Javier Tebas sendiri telah merespond kasus tersebut. Alih-alih menegur aksi rasisme, Tebas justru mengomentari statemen Vinicius yang menyebut LaLiga menjadi tempat yang paling rasis. 

Baca Juga: Vinicius Jr Kesal Kerap Jadi Korban Rasisme di Liga Spanyol

Tebas justru menyerang balik pemain Real Madrid itu setelah apa yang dikatakan Vinicius di akun Instagramnya. 

"Kami sudah mencoba untuk menjelaskan kepada Anda apa itu LaLiga dan apa yang bisa dilakukan dalam hal rasisme, tapi Anda tidak muncul sekalipun dalam dua tanggal yang disepakati yang Anda minta sendiri," Tebas menulis di akun media sosialnya, Selasa (23/5). 

Diketahui, Vinicius Junior menyebut Spanyol sebagai negara paling rasis di dunia. Hal ini sebagai bentuk kekecewaannya yang mendapat tindakan rasisme saat El-Real melawan Valencia di Mestalla, Minggu (21/5). 

"Negara indah, yang menyambut saya dan yang saya cinta, tapi malah mau mengirim citra dari negara rasis ke dunia. Saya minta maaf kepada orang-orang Spanyol yang tidak setuju, tapi hari ini di Brasil, Spanyol dikenal sebagai negara para rasis," tulis Vini di akun Instagram pribadinya @vinijr, Senin (22/5). 

Ia menyayangkan federasi sepakbola Spanyol yang justru tidak melakukan tindakan apapun terkait rasisme yang merajalela di La Liga. 

Baca Juga: Selamat Datang di Liga Champions, Newcastle!

Pemain Timnas Brazil tersebut menganggap rasisme merupakan hal yang wajar di La Liga. 

"Ini bukan yang pertama kalinya, bukan yang kedua kalinya, bukan pula yang ketiga kalinya. Rasisme normal di LaLiga. Dalam sepakbola, mereka berpikir ini normal, begitu juga federasinya dan lawan mendorongnya," tulis keterangan tersebut. 

Pemain 22 tahun itu sangat merasa sedih dengan nama besar seperti Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi La Liga menjadi kompetisi sepakbola yang rasis. 

"Saya sedih banget. Kejuaraan yang pernah jadi milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi hari ini jadi milik rasisme," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner