Bulimia Nervosa

Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Mengancam Kesehatan

Bulimia nervosa, termasuk dalam kategori gangguan mental dan makan yang serius. Harus segera ditangani karena dapat mengancam kesehatan.

Featured-Image
Ilustrasi Bulimia Nervosa. Foto: highlandparker

bakabar.com, JAKARTA - Bulimia nervosa, termasuk dalam kategori gangguan mental dan makan yang serius. Harus segera ditangani karena dapat mengancam kesehatan.

Berbeda dengan Anorexia yang mengurangi asupan makan. Seseorang dengan bulimia ini memilih makan dalam porsi besar, kemudian memuntahkannya kembali untuk mencegah bertambahnya berat badan.

Data statistik menunjukkan bahwa gangguan makan ini mempengaruhi 1% perempuan, dan 0,1% pada laki-laki. Dengan rata-rata usia awal 20-an, namun tidak memungkiri terjadi pada usia di atas atau di bawah 20 tahunan.

"Kondisi ini memiliki dua gejala utama, memakan dengan porsi banyak dan waktu yang singkat. Dan kedua, mengambil langkah untuk mengimbangi makan berlebihan dengan memuntahkan hingga meminum obat," ujar Marney A. White, seorang psikologis, seperti diberitakan oleh Medical News Today.

Mereka dengan gangguan makan ini menganggap berat badannya tidak ideal, walau dalam kenyataan justru kurang dari BMI.

Kenali Penyebab Terjadinya

Penyebab Gangguan Makan Bulimia Nervosa. Foto: clearforkacademy
Penyebab Gangguan Makan Bulimia Nervosa. Foto: clearforkacademy

Para ahli tidak mengetahui pasti penyebabnya. Namun berbagai faktor dapat terjadi seperti genetik, biologis, psikologis, sosial dan kebiasaan.

Institut Kesehatan Mental AS mengamati kelainan makan dapat diturunkan melalui gen dalam keluarga. Dalam riset 2007, pubertas menjadi salah satu penyebab bulimia terjadi. Ditemukan juga perubahan pada hormon ovarium dapat meningkatkan risiko ini terjadi.

Faktor lingkungan menjadi salah satu penyebab hal ini terjadi. Seperti mendapatkan pelecehan atau kritik terhadap tubuh. Mereka cenderung takut dan khawatir tentang penaikan berat badan, yang mempengaruhi perubahan suasana hati hingga menarik diri dalam pergaulan.

Hal ini dapat berisiko kekurangan nutrisi dan mempengaruhi sistem pencernaan serta menyebabkan tanda dan gejala fisik yang memburuk.

Di antaranya adalah kerapuhan pada kuku, rambut dan kulit yang kering, lemas, mudah letih, permasalahan gigi akibat asam lambung, untuk perempuan menstruasi yang tidak lancar. Hingga permasalahan serius pada ginjal dan jantung.

Kondisi lain yang berkaitan dengan bulimia adalah gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Mencari Tahu Penanganan yang Dapat Dilakukan

Perawatan gangguan ini mungkin bersifat jangka panjang. Pendekatan yang dilakukan mencakup konseling nutrisi hingga pengobatan.

Sudah banyak orang yang berhasil sembuh dari gangguan makan ini. Penting menyadari pemulihan memerlukan waktu dan tantangan tersendiri, serta dukungan orang sekitar seperti teman, keluarga, pasangan hingga seorang ahli gizi.

Peran lingkungan sekitar sangat penting dalam gangguan ini. Segera lakukan konsultasi dengan dokter terkait jika memiliki permasalahan terkait, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Editor


Komentar
Banner
Banner