bakabar.com, BANJARBARU - Sepekan terkahir sejumlah hotspot ditemukan di beberapa daerah di Banua. Pun kebarakan hutan dan lahan atau karhutla terjadi di sejumlah kawasan. Ring 1 (kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor) dianggap paling rentan hingga menjadi prioritas peanggulangan karhutla.
"Dua hari terkahir, sudah belasan hektare lahan dan hutan yang terbakar," kata Manajer Pusdalops PB pada BPBD Kalsel, Ricky Ferdyanto, Selasa (27/6).
Lantaran itu, pihaknya berencana melakukan modifikasi teknologi cuaca (TMC) atau hujan buatan dengan menggunakan awan potensial di langit Kalsel.
"Insyaallah TMC akan dilakukan di akhir Juni atau awal Juni," sahut Bambang Dedi Mulyadi, Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel.
Baca Juga: Relawan Nekat Menyelam Sungai Demi Padamkan Karhutla di Banjarbaru
Bambang membeber perihal bantuan helikopter patroli dan water bombing dari BNPB. Untuk mendapatkan bantuan helikopter, pihaknya diminta terlebih dahulu melakukan TMC.
"Jika TMC tidak bisa mengatasi karhutla, baru didatangkan heli," katanya.
Informasi yang diterima, Pemprov Kalsel akan mendapatkan 10 helikopter dari BPNB. 2 heli patroli dan 8 heli water bombing.
Dirinya memastikan jika kesepuluh heli dari BNPB sudah siap. "Tinggal menunggu instruksi selanjutnya saja," imbuhnya.
Baca Juga: Lagi! Karhutla Mengamuk di Banjarbaru
Seperti diketahui, kawasan Liang Anggang dan sekitar mulai diselimuti kabut asap tipis hingga tebal beberapa hari ke belakang.
"Kabut ini disebabkan karhutla yang terjadi di kawasan Landasan Ulin dan Liang Anggang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Pormadi.
Di sisi lain, Polres Banjarbaru tengah melakukan penyelidikan terkait beberapa kasus karhutla di wilayah hukumnya.
Baca Juga: Karhutla Kalsel Parah! Ratusan Hektare Lahan Sudah Terbakar
Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Iptu Zuhri Muhammad mengatakan ada tiga lokasi yang menjadi fokus penyelidikan.
Dua dari tiga lokasi itu terdapat di Kecamatan Liang Anggang dan Cempaka. Satu di antaranya bahkan akan segera naik ke proses penyidikan.
"Dalam pekan ini satu di antara tiga kasus itu akan naik ke tingkat penyidikan," tandas Zuhri.