Kasus Bullying

Bocah SD Diduga jadi Korban Bullying di Bekasi, Kaki Diamputasi

Seorang bocah SD laki-laki diduga mengalami bullying oleh teman sekolahnya di Bekasi. Bahkan, kakinya harus diamputasi.

Featured-Image
SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi. Foto: apahabar.com/Mae Manah

bakabar.com, BEKASI - Seorang bocah laki-laki diduga mengalami bullying oleh teman sekolahnya di Bekasi. Bahkan, kakinya harus diamputasi.

Anak itu bernama Fatir Arya Adinata (12), siswa SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi. Peristiwa terjadi pada Febriari 2023.

Saat itu, korban bersama 5 teman sekolahnya hendak jajan di kantin. Sebelum sampai di lokasi, korban dijegal oleh salah satu temannya hingga terjatuh.

Fatir pun mengalami luka memar pada bagian lutut dan kemerahan di bagian tangannya. Fatir lalu ditertawakan oleh 5 orang temannya dan diancam jika melaporkan peristiwa itu.

Baca Juga: Soroti Bullying di Sekolah, Anies: Tidak Ada Sistem Pencegahan

Tiga hari setelahnya, Fatir mengalami sakit pada bagian kaki hingga membuatnya tak bisa berjalan. Saat itu, orang tuanya terus mendesak sang anak untuk menceritakan apa yang terjadi.

Barulah dari situ orang tuanya tahu bahwa Fatir diduga mengalami perundungan. Tindakan perundungan itu bahkan dilakukan jauh sebelum peristiwa penjegalan.

Sejak saat itu, Fatir harus menjalani perawatan medis secara intensif. Diana bahkan telah membawa putranya ke 3 rumah sakit berbeda.

Hasilnya, Fatir dinyatakan terkena kanker tulang dan harus diamputasi. Pihak dokter mengatakan penyakit itu bermula dari jatuhnya Fatir pada beberapa bulan lalu.

“Iya ada (penjelasan dokter), pemicunya (kanker tulang) karena terjatuh, benturan,” ucap ibunda Fatir, Diana, Selasa (31/10).

Baca Juga: Berkaca Kasus Perundungan di Cilacap, Simak 11 Cara Atasi Bullying

Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta.

Sejauh ini, mediasi telah 3 kali dilakukan keluarga dengan pihak sekolah serta terduga pelaku. Namun, belum ada hasil positif untuk mediasi itu.

Alhasil, Diana memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Laporan itu sudah masuk Polres Metro Bekasi sejak April 2023.

Editor


Komentar
Banner
Banner