bakabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai empat kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek menerangkan potensi karhutla tersebut diperkirakan terjadi hingga akhir Oktober 2023.
Keempat kecamatan yang dimaksud di antaranya Kecamatan Lembor Selatan, Komodo, Boleng, dan Macang Pacar. Adapun kawasan yang berpotensi karhutla merupakan kawasan dataran rendah.
"Ada juga potensi angin kencang yang membuat api cepat menyebar," katanya seperti dilansir Antara, Senin (16/10).
Terlebih vegetasi lapisan permukaan tanah dalam keadaan mudah terbakar. Kondisi tersebut yang menyebabkan alang-alang dan dedauan sangat kering dan menjadi mudah terbakar.
Mitigasi Karhutla
BMKG menerangkan potensi karhutla dapat diminimalisir dengan tidak membakar lahan atau aktivitas yang berpotensi membuat kebakaran.
Ia juga mengimbau agar petani yang hendak membuka lahan persiapan menyambut musim tanam agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar.
Karena itu, kata Sti, pihaknya akan terus memperkuat pengawasan mengenai potensi karhutla di wilayahnya. Terlebih, saat ini Kabupaten Manggarai Barat masih dalam musim kemarau. Padahal, musim hujan terlambat dari keadaan normal yang seharusnya terjadi pada bulan Oktober.
"Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, dan Ndoso diprakirakan memasuki musim hujan pada Dasarian I bulan November atau antara tanggal 1 sampai 10 November," katanya.
Adapun musim hujan pada Dsarian II bulan November diperkirakan terjadi di Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, dan Ndoso.
Sedangkan Kecamatan Komodo, Lembor Selatan, dataran rendah Boleng, dataran rendah Sano Nggoang, dan Macang Pacar diprakirakan akan terlambat memasuki musim hujan yaitu pada Dasarian III bulan Desember atau berkisar antara tanggal 21 sampai 31 Desember 2023.