PP Jalan Tol

BLU Pengusahaan Tol, Menteri PUPR: Tunggu Terbitnya PP Jalan Tol

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembentukan BLU DPJT menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait jalan tol.

Featured-Image
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan keterangan kepada awak media di Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (11/7/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembentukan Badan Layanan Umum Dukungan Pengusahaan Jalan Tol (BLU DPJT) menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait jalan tol.

"Kita lihat Peraturan Pemerintahnya terlebih dulu sebagai dasar untuk mengoperasikan BLU tersebut dengan PP," ujar Basuki di Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (11/7).

Menurut dia, saat ini PP terkait jalan tol tersebut dalam proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Kementerian PUPR berharap PP terkait jalan tol tersebut dapat rampung dalam 1-2 bulan.

Sedangkan terkait rencana jadwal uji coba sistem transaksi tol nirsentuh tanpa henti atau multi lane free flow (MLFF), Kementerian PUPR mengungkapkan jadwal uji coba itu sedang dibahas di internal Badan Usaha Pelaksana, dan mereka akan menjadwalkan kembali atau reschedule tanggal yang pas untuk menyiapkan teknisnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Cisumdawu dari Mulut Terowongan Tol Terpanjang

Sistem transaksi nontunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia.

MLFF merupakan hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria dengan tujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia. Proyek ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hongaria, Mr. Victor Orbán ke Indonesia pada tahun 2016.

Pemerintah Hungaria berinvestasi 100 persen dari proyek ini dengan nilai investasi sebesar Rp4,5 triliun dalam bentuk kerja sama pemerintah dan badan Usaha (KPBU). Investasi dari Pemerintah Hongaria ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah terhadap investasi.

Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Baca Juga: Tol Cisumdawu, Menteri PUPR: Hubungkan Tol Cikopo dan BIJB Kertajati

Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNFS) banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. Teknologi ini juga telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).

Dengan diimplementasikannya sistem ini pengendara tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa, sehingga tidak ada lagi antrian pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien.

Editor


Komentar
Banner
Banner