bakabar.com, SURABAYA - Peran seorang usher dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS Surabaya 2023 menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hadir ke booth peserta pameran.
Beragam pengalaman dan kisah baik kisah suka hingga duka telah dialami para usher ketika berhadapan dengan pengunjung selama menjalani pekerjaan tersebut.
Tiap brand otomotif diketahui menghadirkan 6 hingga 10 usher selama pameran yang berlangsung lima hari itu.
Usher sendiri biasanya dituntut untuk berpenampilan menarik, ramah terhadap pengunjung, dan bersedia berdiri berjam-jam selama bertugas.
Baca Juga: Usai PEVS, Seres Tampil Perdana di IIMS Surabaya 2023
Hal ini diakui oleh Alingga Oktavia (28) dan Debora Florencia (26). Keduanya membagikan kisah kepada bakabar.com selama menjadi usher brand Daihatsu di IIMS Surabaya 2023.
Sehari-harinya, Alingga dan Debora merupakan pekerja lepas atau freelance ini yang sudah 2 kali menjadi usher pada event yang sama. Kali ini, dia bertugas long shift selama 3 hari pameran.
“Tiap shift terhitung 12 jam dengan 2 kali istirahat, masing-masing 1 jam,” kata Alingga saat ditemui bakabar.com di arena IIMS Surabaya 2023, Minggu (4/6).
Keduanya mengaku dalam menjalani pekerjaan itu dilakukan dengan serius lantaran berbagai alasan.
Baca Juga: IIMS Surabaya 2023 Dibuka, Hadirkan Lebih Banyak Kendaraan Listrik
Menurut mereka, pekerjaan seoarang usher cenderung santai tanpa ada target yang membayangi, dan gaji yang dianggap cukup besar.
“Soal gaji, fee-nya Rp800 ribu per long shift, jadi dikalikan 3 hari. Lumayan besar bagi saya,” ucap Debora.
Meski bayaran yang cukup besar, tak jarang Alingga dan Debora juga pernah merasakan berbagai pengalaman duka selama menjadi usher.
Terlebih saat harus berdiri berjam-jam di booth dengan sepatu hak tinggi (high heels).
“Punggung sering sakit ya,” ujar Debora sembari tersenyum.
Baca Juga: IIMS Surabaya 2023 Hadirkan 17 Brand Kendaraan dan Konser Padi Reborn
Di lain sisi, Ayu Marini (26) dan Deva Putri (24), dua perempuan asli Surabaya itu juga menberikan pengalamannya menjadi usher brand Toyota.
Mereka bekerja 6 jam per shift dalam sehari dengan waktu istirahat 45 menit. Tiapnsatu usher biasanya hanya 1 shift per hari.
“Per shift itu Rp500 ribu,” ucap Ayu Marini dengan singkat.
Menurut dia, pendapatan itu cukup besar bagi seorang freelance di kota metropolis. Terlebih, waktu bekerjanya dianggap sangat fleksibel.
Baca Juga: Sejak Tampil di IIMS 2023, Wuling Alvez Catatkan 1.000 Pemesan
Begitu pula dengan Deva yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Dia mengaku sangat senang bisa merasakan pengalaman sebagai usher sembari kuliah.
“Fee-nya bisa untuk tambahan uang jajan,” kata Deva.
Sama seperti Alingga dan Debora, Ayu Marini dan Deva juga memiliki sejumlah pengalaman tidak mengenakkan selama menjadi usher.
Sebut saja seperti harus menggunakan baju terbuka hingga mengenakan high heels hingga 12 cm.
“Baju terbuka gitu kadang bikin masuk angin, high heels terlalu tinggi juga kadang enggak nyaman, tapi ya itu risiko,” ungkap Deva.
Baca Juga: Hyundai Catatkan 1.560 SPK di IIMS 2023, Stargazer Paling Laris
Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman yang kurang baik selama menjalani pekerjaan menjaga booth itu.
“Dimintain nomor hp mungkin ya, ini enggak enak sama sekali sih, bikin risih,” pungkas Deva.
Walau begitu, keempat usher ini mengaku tidak kapok untuk menjadi usher.
Mereka mengaku pengalaman suka menjadi usher lebih banyak ketimbang dukanya.
Terlebih, mereka bisa bertemu teman-teman baru dan berjejaring dengan banyak orang.