Sepak bola nasional

Bima Sakti Minta Pemain Timnas U-16 Curi Ilmu dari Legenda Sepak Bola

Pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) U-16 Bima Sakti bersyukur atas kedatangan empat legenda sepakbola dunia ke Indonesia. Kata Bima, banyak pelajaran

Featured-Image
Pelatih kepala Timnas U16 di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/1) - apahabar. com/fadil

bakabar.com, JAKARTA - Pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) U-16 Bima Sakti bersyukur atas kedatangan empat legenda sepakbola dunia ke Indonesia. Kata Bima, banyak pelajaran yang bisa dipetik para pemainnya.

Segudang pengalaman yang dimiliki Roberto Carlos, Eric Abidal, Giorgos Karagounis dan Juan Sebastian Veron menurutnya bisa benar-benar menginspirasi. 

"Selain teknis di lapangan, banyak pengalaman hidup mereka. Kemaren sore mereka mengadakan coaching clinic. Tujuannya memberikan ilmu sepak bola, pengalaman mereka juga," tutur Bima Sakti setelah acara fourfeo PSSI Brimo Future Garuda di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/1).

Baca Juga: Dilatih Legenda Sepak Bola Dunia, Penggawa Timnas U-16 Kegirangan

"Seperti Materazzi coaching bagaimana dua defender melawan tiga striker. Kemudian Roberto Carlos kemarin memberikan materi shooting. Kapan harus shooting kapan harus dribbling kapan harus passing,"

"Kemudian Veron bagaimana pergerakan gelandang di nomor 6, 8, maupun 10. Karagounis juga sama. Abidal, bagaimana posisi gelandang saat defend. Saat menyerang," tambah Bima. 

Selain kehidupan di lapangan, Bima menjelaskan keempat mega bintang tersebut juga membagikan cerita kehidupan pribadi mereka sampai bisa menjadi seperti sekarang.

Baca Juga: Sebastian Veron: Sepak Bola Indonesia Punya Masa Depan

"Materazzi langsung ngomong ke pemain kalian tidak boleh putus asa. Dia bermain di level tertinggi di klub di umur 23-24. Dia kerja keras. Umur 34 baru juara dunia bersama Italia. Kemudian, Roberto Carlos dan Veron bilang mereka hidup dari keluarga miskin. Tinggal di daerah perkampungan kumuh miskin di Brasil dan Argentina," papar Bima.

"Mereka tidak punya apa2, tetapi mereka punya mimpi menjadi pemain profesional menjadi pemain tim nasional. Ternyata bisa asal merka kerja keras. Kemudian Abidal divonis cancer oleh dokter tidak bisa main bola lagi. Ternyata bisa main bola profesional. Bahkan masih hidup dan bisa ke Indonesia," timpalnya. 

Bima juga merasa bangga. Sebab, para legenda sepakbola dunia yang datang langsung ke Indonesia ini dapat melihat bakat-bakat yang dimiliki anak bangsa.

Baca Juga: Mau Mentas di Eropa? Ingat Pesan Eric Abidal!

Dan benar saja, Bima menyebut semua bersepakat kalau negara sebesar Indonesia tidak akan kehabisan bakat untuk sepakbola. 

"Hampir semua menyampaikan bahwa Indonesia tidak kekurangan bakat/talent. Cuma sekarang yang dibutuhkan adalah kompetisi. Jadi, kita brharap di kepengurusan baru ini bisa membuat kompetisi usia muda yang berkesinambungan yang waktunya panjang. Jadi mereka bisa ditempa di kompetisi," pungkas Bima Sakti. 

Editor


Komentar
Banner
Banner