bakabar.com, JAKARTA - Beberapa pemain Tim Nasional U-16 Indonesia mendapat pengalaman berharga dalam ajang PSSI Brimo Future Garuda Kamis (1/1).
Pemain-pemain asuhan dari Bima Sakti ini mendapat kesempatan untuk dilatih secara langsung oleh empat bintang sepak bola dunia, Erick Abidal, Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron serta Giorgos Karagounis.
Dalam acara ini juga diadakan ajang fourfeo. Dimana ada empat tim yang saling bertanding di stadion Madya, Senayan, Jakarta yakni tim putih, kuning, biru, dan merah marun.
Dua penggawa Garuda Asia, Jadabin masuk di dalam tim merah marun dan Arkhan Kaka Putra Purwanto berada di tim putih.
Baca Juga: Dapat Ucapan dari Mourinho, Erick Thohir Rayakan Ultah Bareng Legenda Sepak Bola
Jadabin berada dibawah arsitek Roberto Carlos sementara Arkhan Kaka dilatih oleh Abidal. Keduanya pun mengutarakan rasa bahagianya karena bisa jadi bagian dari tim yang dilatih langsung oleh dua legenda sepakbola dunia tersebut.
"Rasanya senang pastinya, bangga juga. Banyak ilmu, belajar, kita semua pemain pasti merasakan hal yang sama. Pasti ke depannya ini jadi modal kita untuk lebih baik," kata Arkhan Kaka.
"Senang rasanya, bahagia juga. Karena ini pengalaman luar biasa, pengalaman emas juga berlatih dengan legend-legend dapat banyak ilmu juga, berterimakasih juga sama semua pelatih," Jadabin ikut menanggapi.
Arkhan Kaka yang menjadi penyerang andalan dari timnas U-16 mengaku kalau dirinya begitu mengidolai Eric Abidal.
Baca Juga: Soal Jadwal Kedatangan Timnas Argentina ke Indonesia, Begini Jawaban PSSI
"Saya suka coach Abidal, karena beliau membuat pemain jadi termotivasi, kerja keras dan attitudenya bagus, agamanya juga kuat," terang Kaka.
Dalam kesempatan ini juga Kaka dan Jadabin mengaku mendapat banyak tips agar permainan mereka bisa lebih baik lagi.
"Tadi dapat tips-tips untuk melewati pemain, shooting, dan cara bergerak penempatan posisi. Tentu ini bisa buat lebih kembangkan lagi, lebih banyak ilmu lah di sini bagus buat saya belajar ke depannya," aku Kaka.
"Tadi sama coach Roberto dikasih tahu untuk bisa lebih enjoy lagi mainnya, terus bola harus cepat ngalir, katanya semua permainan (di lapangan) itu ditentukan oleh pemain bukan pelatih," ujar Jadabin.