bakabar.com, JAKARTA – Ditanya soal ancaman terjadinya perang nuklir di dunia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan AS tidak takut ancaman itu.
Biden merespons pertanyaan dari salah satu wartawan pada konferensi pers di Gedung Putih, Washington, apakah rakyat AS takut dengan kemungkinan perang nuklir. Ia dengan tegas menjawab “tidak”.
Rusia sendiri menempatkan penangkal nuklir dalam siaga tinggi di tengah rentetan pembalasan Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pada hari sebelumnya bahwa AS tak melihat alasan untuk mengubah tingkat siaga nuklirnya saat ini.
“Kami terus mempelajari arahan Presiden (Vladimir) Putin, kami tak melihat alasan untuk mengubah tingkat kewaspadaan kami,” kata Psaki, seperti dilansir CNN Indonesia yang mengutip Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menyatakan menempatkan nuklir dan armada Utara serta Pasifik dalam siaga penuh untuk meningkatkan kekuatan tempur. Berita Interfax memperkuat kabar itu sesuai dengan perintah Putin pada hari sebelumnya.
Psaki mengatakan AS dan 30 anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara tak ada keinginan untuk konflik dengan Rusia.
“Retorika provokatif tentang senjata nuklir amat berbahaya, menambah risiko kesalahan perhitungan dan harus dihindari. Kami tak ingin memanjangkan (persoalan),” tutur Psaki.
Biden memanggil sekutu dan mitra AS pada Senin (28/2) setelah seorang pejabat AS mengatakan perang nuklir tak boleh dilakukan.
Para pemimpin negara dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Polandia, Rumania, dan Inggris bersama Kepala NATO serta pejabat Uni Eropa hadir dalam undangan Biden.
Pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia da AS telah lama sepakat bahwa penggunaan senjata nuklir membawa kehancuran besar.
“Tak ada yang menang dengan perang nuklir dan tak boleh dilakukan,” katanya.