bakabar.com, JAKARTA - Proyek Grass Root refinery (GRR) atau Kilang Tuban dikabarkan akan ditinggalkan oleh perusahaan Rusia, Rosneft Singapore Pte Ltd. Kementerian ESDM tak peduli.
GRR merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) yang sedang digarap. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yakin perginya Rosneft tidak membuat proyek Kilang ini berhenti.
“Kita ingin semua PSN jalan, kita cari cara,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/10).
Diketahui, Kilang Tuban akan dikerjakan bersama PT Pertamina (Persero) dan mitra Rusia mereka, Rosneft Singapore Pte Ltd. Nilai proyek ini mencapai USD 13,5 miliar.
Baca Juga: PSN Disebut Proyek Titipan, Ini Komentar Presiden Jokowi
Baca Juga: PSN Rempang Eco City, Masyarakat Sipil: Strategis untuk Siapa?
Belakangan, perusahaan Rusia tersebut mendapat sanksi dari negara-negara barat. Menyusul invasi terhadap Ukraina sejak awal 2022 lalu.
Sanksi terhadap Rosneft itu berdampak pada akses pendanaan, teknologi hingga jasa kontruksi Kilang.
Namun, Dadan memastikan pengerjaan Kilang Tuban masih tetap berjalan. Meski ada kabar keluarnya Rosneft dari Proyek kilang tersebut.
“Barangkali dari sisi pelaksanaan di lapangan terus dinamis dan terus berjalan saja,” imbuh dia.