bakabar.com, JAKARTA - Beragam inovasi yang dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, kembali mendapat apresiasi positif.
Seven Media Asia yang kerap memberi penghargaan kepada kepala daerah di Tanah Air, menganugerahi Mujiyat sebagai Best Future Leaders of Indonesia 2023.
Selain kepada kepala daerah, penghargaan diberikan kepada legislatif, perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai sudah melakukan banyak perubahan.
Mujiyat yang resmi dilantik menjadi Penjabat Bupati Batola sejak 21 Oktober 2022, dinilai berperan besar dalam inovasi pelayanan publik di Bumi Selidah.
Baca Juga: Satu-satunya di Kalsel, Penjabat Bupati Batola Terima Penghargaan Adhikarya Pratama
Baca Juga: Buah Kerja Bersama, Batola Akhirnya Sandang Predikat KLA Kategori Madya
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kalimantan Selatan tersebut juga dianggap punya strategi meningkatkan produksi pertanian, serta menekan prevalensi stuntung di Batola.
Adapun penghargaan Best Future Leader of Indonesia 2023 diserahkan dalam Gala Indonesia Future Leaders Awards (IFLA) 2023 di Mercure Hotel Convention Center Ancol, Jakarta, Jumat (15/9) malam.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor ditugasi menyambut penghargaan tersebut. Penyebabnya dalam waktu bersamaan, Mujiyat menghadiri tablig akbar Ustaz Abdul Somad di Kecamatan Anjir Pasar.
Sejak awal menjabat, Mujiyat bergerak cepat menggali potensi Batola, lalu berinovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Salah satunya melalui program turun ke desa alias turdes bersama sejumlah kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Batola.
Menggunakan motor trail, pria kelahiran 13 November 1968 tersebut menyerap aspirasi masyarakat, sekaligus melihat langsung kondisi infrastruktur di Batola.
Baca Juga: Berperan Aktif dalam P4GN, Penjabat Bupati Batola Terima Penghargaan dari BNN RI
Baca Juga: Upaya Pengentasan Stunting, Batola Disokong Bank Indonesia
Sektor pertanian yang menjadi andalan Batola, juga dipertajam Mujiyat dengan beberapa inovasi. Bahkan upaya yang dilakukan berbuah penghargaan Adhikarya Pratama dari Kementerian Pertanian.
Pun berbagai upaya telah dilakukan demi menekan prevalensi stunting di Batola. Diketahui hingga 2022, Batola memiliki prevalensi stunting tertinggi di Kalsel.
Upaya yang dilakukan di antaranya program Bapak Ibu Asuh Anak Stunting, pemberian susu formula, hingga pemberian telur selama 6 bulan.
Juga mendorong pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), dan melakukan rembuk stunting setiap pekan sebagai evaluasi kinerja di tingkat kabupaten hingga kecamatan.