Kalsel

Berkat ‘Tahi Lalat’, Pembuang Bayi di Kotabaru Ditangkap Macan Bamega Cs

apahabar.com, KOTABARU – Butuh waktu sepekan bagi tim reserse gabungan memburu pelaku pembuang bayi di Desa…

Featured-Image
Orang tua bayi yang dibuang di kawasan Stagen, Pulau Laut Utara menjalani pemeriksaan polisi. apahabar.com/Masduki

Terlebih mereka berdua masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan sawit di Pulau Tengah. "Lebih tepatnya buruh, kadang di kebun, kadang di kantor. Keduanya masih aktif," ujarnya.

Sebagai pengingat, sesosok bayi mungil ditemukan seorang warga di sebuah pondok, Jalan Pelabuhan Feri, Desa Stagen Pulau Laut Utara, Kamis 19 Agustus silam.

Penemuan bermula ketika seorang warga yang hendak membuang air kecil mendengar suara tangisan bayi tak jauh dari tambak kepiting setempat.

Awalnya warga itu agak ragu apakah suara kucing atau suara bayi. Penasaran, ia mencari-cari sumber suara yang ternyata berasal dari sebuah rumah kosong.

Saat dihampiri, betapa terkejutnya ia menemukan seorang bayi laki-laki tanpa busana apapun.

"Tidak memakai baju ataupun celana namun hanya memakai popok bayi jenis kain yang diikat dan diselimuti kain batik warna coklat dengan motif garis-garis hitam," paparnya.

Saat ditemukan bayi tersebut dalam keadaan sudah penuh bintik merah. Dikerumuni banyak nyamuk. Popok kainnya basah. Banyak kotoran hitam yang sudah mengering.

Setelah itu, warga itu berlari ke pinggir jalan mencari pertolongan. "Pak, tolong singgah dulu, ada bayi pak di sini," ujarnya berupaya memberhentikan warga yang melintas.

Singkat cerita, datang mobil Polsek Pulau Laut Utara. Dua polisi berbaju dinas dan dua perempuan kemudian membawa bayi itu ke Mapolsek.

Hasil interogasi kepolisian mengupas sejumlah fakta baru. Terungkap, jika FI yang berstatus janda satu anak itu melahirkan tepat pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus. Persisnya, sekitar pukul 09.48. Usai melahirkan, sekitar pukul 14.00 keduanya pulang dari rumah bidan.

Si jabang bayi kemudian dibawa berputar putar di sekitar Jalan Stagen hingga diletakkan begitu saja di sebuah rumah kosong. Sebagai gambaran, rumah kosong itu berada di Jalan Pelindo III, RT 16, Desa Stagen, Pulau Laut Utara. Lokasinya mendekati tengah hutan dan jauh dari permukiman warga.

"Intinya, mereka takut dimarahi keluarganya dan malu," ujar Riski.

Di Balik Pembuangan Bayi di Kotabaru, Ternyata Hasil Hubungan Gelap Sekebun



Komentar
Banner
Banner