bakabar.com, SAMPIT - Diduga mabuk dan berhalusinasi, 4 warga Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalteng, dua orang di antaranya diduga pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) terpaksa dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit.
Salah seorang keluarga pasien mengungkapkan, Senin (8/7) malam, merasa bingung melihat tingkah laku kerabatnya yang tiba-tiba berbicara tidak karuan, bahkan melakukan tingkah yang tidak seperti orang normal pada umumnya.
"Malam itu dia bicara tidak karuan, seperti berhalusinasi. Katanya mau mengikat perahu untuk bongkar hasil tangkapan ikan, sambil memperagakan menarik kapal dan mengikat tali," terang keluarga pasien yang tidak ingin identitasnya disebutkan, Rabu (10/7).
Prilaku yang tidak wajar itu sempat membuat dirinya panik, bukan hanya kerabatnya, namun juga masih ada sejumlah warga yang lain berperilaku aneh dan berhalusinasi serupa.
"Padahal tidak ada pesta atau acara apa-apa malam itu," katanya.
Merasa khawatir atas keselamatan kerabatnya, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk dibawa ke Puskesmas terdekat.
"Ada beberapa warga yang dirawat di puskesmas, dan yang dianggap butuh penanganan lebih intensif dirujuk ke Rumah Sakit Murjani Sampit," tuturnya
"Alhamdulillah, hari ini sudah mulai membaik dan bisa diajak bicara. Katanya, saya (korban) tadi makan sejenis minuman atau makanan, saya lupa tadi dia ngomong apa, setelah itu pikirannya terasa kosong dan menghayal," sambungnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Sutriso, membenarkan ada beberapa orang yang dirujuk dari Puskesmas Danau Sembuluh, untuk ditangani lebih intensif.
"Alhamdulillah semua sudah kita tangani semuanya," jawab Sutriso dengan singkat, saat dikonfirmasi media ini.
Dari informasi yang dihimpun media ini, kabarnya ada puluhan warga yang diduga mabuk obat-obatan, bahkan diduga mereka juga mengonsumsi kecubung, hingga membuat mereka berhalusinasi tidak wajar.
Terkait dugaan para korban mengonsumsi kecubung, Kapolres Seruyan, Kapolsek Sembuluh Iptu Suyoto, belum bisa memberikan keterangan banyak apa yang menjadi penyebab sejumlah warga Sembuluh tersebut bertingkah aneh serta berhalusinasi.
"Kami belum bisa memberikan keterangan banyak, sebab para korban masih belum bisa dipintai keterangan. Kami juga masih mendalami kasus ini, apa yang menjadi penyebab para korban bisa bertingkah seperti itu," katanya.
Suyoto membeberkan, para korban yang dirawat hanya ada sebanyak 9 orang, 5 orang di Puskesmas setempat dan 4 orang lainnya di rujuk ke RSUD dr Murjani Sampit.
"Kabarnya puluhan itu masih kabar, saat ini yang kita data ada sebanyak 9 orang dan masih dalam perawatan medis," tungkasnya.