bakabar.com, JAKARTA - Selamat ulang tahun Polri. 77 tahun, usia yang sudah terlampau dewasa. Tetap semangat, dan baca catatan Benny Susetyo untuk Anda.
Pertama, kata Benny, polisi tak boleh seperti 'hantu' yang menakuti masyarakat. Melainkan menjadi pengayom.
"Polisi bukan lagi menjadi alat untuk menakut-nakuti warga. Janganlah polisi menggunakan pola-pola kekerasan apalagi memeras," ujar Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada bakabar.com.
Kedua; Polri butuh reformasi yang betulan. Bukan sekadar narasi untuk sekadar citra positif. Karena tak elok.
Ketiga; Polri butuh personel berintegritas, profesional, dan memiliki hati nurani. Lebih bagus lagi, takut pada Tuhan.
Baca Juga: Langkah Kecil Si Anak Petani Kotabaru: Sepatu Usang Berbuah Kapolsek
"Kita berharap Jenderal Sigit mampu membenahi tata kelola polisi. Polisi juga harus mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Kita juga berharap polisi yang jujur seperti Jenderal Hoegeng, itu harus menjadikan cita-cita para polisi," tuturnya.
Lantas, berapa skor yang layak untuk kinerja polisi saat ini? Satu sampai sepuluh. Jawab Benny; tujuh.
Mengapa begitu? Kata dia, Polri sudah berusana memulihkan kepercayaan publik. Di antaranya menuntaskan kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa.
"Dan itu harus kita nilai positif. Dengan berani menghukum para jenderal yang melakukan kejahatan kemanusiaan dan narkoba, tanpa melihat pangkat dan gelar," pungkasnya.
