Mencari Polisi Baik

Polri Punya Banyak PR di Kalsel! Walhi: Terlalu Lembek

HUT Bhayangkara sudah berlalu. Polri kini berusia 77 tahun. Di Kalimantan Selatan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) punya segudang catatan.

Featured-Image
Kondisi jalan nasional km 171 Satui, Tanah Bumbu pasca-longsor susulan pada 16 Oktober lalu. Foto Satpoltas for apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - HUT Bhayangkara sudah berlalu. Polri kini berusia 77 tahun. Di Kalimantan Selatan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) punya segudang catatan.

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mengungkapkan mestinya ada kado indah untuk Polri. Tapi sayangnya tak ada.

"Seharusnya ini jadi momentum. Penindakan hukum kejahatan atas lingkungan dan SDA termasuk di Kalsel bisa jadi kado indah," ucapnya.

Baca Juga: Refleksi Iduladha pada Tragedi Km 171: Gambaran Pemimpin, Pejabat dan Cukong Tambang

Tengok saja tragedi lonsornya jalan nasional Km 171 Satui di Tanah Bumbu. Bahkan hingga detik ini, tak kunjung diurus. Kata Kisworo, polisi seperti enggan untuk mengusut.

Atau kasus Jejangkit di Barito Kuala. Di mana ada perusahaan yang membuang limbah ke sungai.

Infografis: bakabar.com
Infografis: bakabar.com

Lalu, ada juga kasus di Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut. Di sana ada konflik antara masyarakat dan perusahaan tambang.

"Polisi terlalu lembek. Kasus Km 171 Tanbu, Kasus Jajangkit Batola, Kasus Kandangan Lama dan Pantai Bunati Tanah Laut dan banyak lagi," sebut Kisworo.

Baca Juga: Progres Kusut Km 171 Tanbu: Kapolri Jangan Lembek!

Kata dia, salah satu dari sekian banyak masalah yang masih belum diselesaikan Polri. Padahal jelas, unsur pelanggaran hukum.

"Polri harus membuktikan. Bahwa Polisi Republik Indonesia. Bukan polisi republik investor," sindirnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner