bakabar.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Guspardi Gaus, mengaku khawatir terkait meme Puan Maharani berbadan tikus melanggar Undang-Undung Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Guspardi mengimbau BEM Universitas Indonesia untuk bisa menyampaikan kritikan soal penolakan Undang-Undang Cipta Kerja secara santun dan tidak berlebihan.
"Itu yang perlu diimbau kepada elemen bangsa untuk silakan tidak setuju kepada kebijakan pemerintah atau DPR, tapi tetap dalam koridor," ujar Guspardi, Jakarta, Kamis (23/3).
Baca Juga: Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Ini 9 Tuntutan Partai Buruh
Dalam kritiknya, BEM UI menggambarkan wajah Puan Maharani berbadan tikus sebagai simbol perlawanan terhadap DPR usai mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Cipta Kerja menjadi Undang-undang dalam rapat Paripurna, Senin, (20/3).
"Secara santun, tidak berlebihan, nanti kita khawatir masyarakat itu melanggar UU ITE," jelasnya.
Baca Juga: YLBHI: Perppu UU Cipta Kerja Gejala Otoritarianisme Era Jokowi
Menurut Guspardi siapapun boleh melakukan kritik namu harus tetap terkendali tanpa perlu menunjukan rasa emosi dan saling mencela.
"Kritik perlu tapi tetap terkendali tidak perlu emosi, kita perlu melakukannya tetapi tentu harus dilakukan secara elok," ujarnya.
Guspardi juga menekankan kepada seluruh anggota dewan untuk tak ambil perasaan dengan unggahan tersebut. Menurutnya kritikan itu bisa menjadi bahan evaluasi untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
"Kita dari pihak penyelenggara negara juga harus menahan diri juga. Jadi jangan segala sesuatu masuk ke ranah hukum, bagaimanapun yang dikritik, yang diviralkan akan berlalu," tandasnya.