Bayi Alami Penurunan Kesehatan

Bayi Perempuan Alami Penurunan Kesehatan, Diduga Kelalaian Petugas RS

Bayi perempuan berusia dua bulan berinisial LAH, diduga menjadi korban kelalaian pemberian susu formula oleh perawat salah satu rumah sakit nasional di Jakarta.

Featured-Image
Bayi perempuan berusia dua bulan berinisial LAH, diduga jadi korban kelalaian pemberian susu formula oleh perawat salah satu rumah sakit nasional di Jakarta. Foto: Istimewa

bakabar.com, JAKARTA - Bayi perempuan berusia dua bulan berinisial LAH, diduga menjadi korban kelalaian pemberian susu formula oleh perawat salah satu rumah sakit nasional di Jakarta.

Chintia Suciati (28) orang tua dari bayi tersebut mengungkapkan putrinya diduga menjadi korban kelalaian usai dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar pada 12 Juli 2023.

LAH didiagnosa menderita kelainan fungsi hati dan usus dan hanya bisa mengonsumsi susu Pepti Junior. Namun saat dirawat di rumah sakit yang lebih besar, Chintia menjelaskan, anaknya diberi susu formula yang ternyata tidak cocok sehingga kesehatannyamenurun.

"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu. Satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya Neocate, jadi saya hapal susu Neocate," ujar Chintia saat dikonfirmasi di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8).

Baca Juga: Tiba di Polres Bogor, RS Sentosa Siap Klarifikasi Bayi Tertukar

Dia menambahkan, "Di situ dia (perawat) bilang, 'nggak, ini susunya Pepti Junior'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa. Dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu Pepti Junior."

Perdebatan antara Chintia dan perawat pun terjadi. Di momen itu, perawat tetap bersikukuh bahwa susu yang diberikan adalah Pepti Junior. Chintia akhirnya mencoba memercayai apa yang dikatakan oleh perawat tersebut.

Keesokan harinya, seorang petugas rumah sakit lainnya menjelaskan bahwa susu yang diberikan adalah Neocate. "Dia (petugas rumah sakit) bilang kejadian kemarin salah susu. Minta maaf karena susu Pepti Juniornya sudah menipis dan kami disuruh beli online." ujarnya.

Selang beberapa waktu, setelah pemberian susu tersebut, kulit tubuh LAH berubah warna menjadi kekuningan. "Itu benar-benar kuning, sudah sampai ke mata, lidah, semuanya itu benar-benar kuning pekat," terangnya.

Baca Juga: Polisi: Ortu Bayi Tertukar di Bogor Bersedia Tes DNA

Chintia juga menceritakan bahwa anaknya telah mengeluarkan feses bercampur darah. Termasuk sempat beberapa kali mengalami kejang. Atas kejadian itu, LAH harus dirawat intensif karena didiagnosa menderita gizi buruk akibat dugaan kelalaian pemberian susu formula.

Menurut Chintia, anaknya sempat mengalami kenaikan berat badan saat masih dirawat di RS Pelni. Namun, berat badan LAH menurun drastis setelah dirujuk ke RS nasional.

"Terakhir itu 1,4 kilogram, tapi saya juga curiga, mereka bilang dalam waktu satu hari 1,7 kilogram, tapi sekarang turun lagi. Kemarin 1,780 gram, saya juga bingung 1,4 ke 1,7 tapi bentukannya masih sama," terangnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner