Geliat UMKM

Bapanas Dorong UMKM Pangan Lokal Naik Kelas

Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan mengengah (UMKM) pangan lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing yang

Featured-Image
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (tengah) bersama perwakilan pelaku UMKM pangan lokal. Foto: Dok. Bapanas

bakabar.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan mengengah (UMKM) pangan lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing yang kuat.

Salah satunya dengan memberikan keberpihakan terhadap pangan lokal secara komprehensif dari hulu hingga hilir dengan melibatkan seluruh stakeholder.

“Keragaman sumber daya pangan kita itu besar sekali, dan harus kita optimalkan. Mulai dari pengembangan kelompok usaha yang baik, didukung oleh pemerintah sehingga UMKM pangan lokal ini bisa naik kelas dan mampu menggairahkan iklim usaha pangan lokal di masyarakat,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (15/11).

Baca Juga: Awas! Angka Pengangguran Baru di Balik Suntik Mati PLTU

Baca Juga: Suntik Mati PLTU Cirebon-1, IESR: Jauh dari Target Ambisi

Karena itu, kata Arief, Bapanas secara rutin menyelenggarakan pelatihan dan temu bisnis pelaku usaha pengolahan pangan lokal. Hal itu dilakukan guna untuk memberikan nilai tambah ke para pelaku UMKM.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto menyampaikan sejak tahun 2022 Bapanas telah melakukan pemberdayaan UMKM pangan lokal dalam bentuk menggerakkan industri pangan lokal.

Adapun hingga saat ini, Bapanas setidaknya telah membina sebanyak 50 pelaku UMKM dan melakukan fasilitasi 14 bantuan alat UMKM untuk pelaku bisnis pangan lokal di seluruh Indonesia.

"Perlu adanya militansi dan patriotisme dalam mewujudkan ketahanan pangan berdasarkan penganekaragaman pangan lokal," tambah Andriko.

Baca Juga: Perdagangan Global Terhambat, Sektor Industri Perlu Percepat Transisi Energi

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang besar dan dianugerahi dengan kekayaan bahan baku kuliner melimpah. Mulai dari rempah-rempah sampai sayur dan buah-buahan.

Secara rinci, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu.

Karena itu, kata Andriko, upaya pemanfaatan sumber pangan lokal untuk dijadikan produk UMKM sebagai peluang bisnis sekaligus penguatan ketahanan pangan, harus terus digencarkan.

Baca Juga: Gegara Perubahan Iklim, Indonesia Terancam Tenggelam

Baca Juga: Cegah Jakarta Tenggelam, ESDM Keluarkan Aturan Pemakaian Air Tanah

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal mengungkapkan pangan lokal seharusnya bisa diintegrasikan dengan kegiatan wisata.

Sebab, menurutnya selama ini jarang sekali dijumpai restoran yang menjual menu pangan lokal. Padahal, langkah integrasi pangan lokal dan pelaku wisata akan berpotensi dapat menggerakan ekonomi.

"Dengan mendorong pangan lokal, usaha kecil menengah yang memproduksi pangan lokal juga akan tumbuh," ungkap Rinna.

Editor


Komentar
Banner
Banner