bakabar.com, BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur punya ambisi membangun flyover. Mereka butuh uang Rp700 miliar.
Flyover ini rencananya mau dibangun di Muara Rapak. Persisnya di Simpang Lima Balikpapan.
Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni menjelaskan, wacana pembangunan flyover ini sudah ada sejak satu dekade lalu, 2010.
Bahkan mereka sudah membuat rancangannya. Tapi sayang, wacana itu belum kesampaian.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Pemprov Kaltim: Muara Rapak Belum Butuh Flyover
Anggarannya memang besar, Rp700 miliar. Pemkot Balikpapan jelas tak mampu. Jika dipaksana, berpotensi membebani APBD. Karena itu mereka butuh bantuan Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat.
"Dari DED bisa dilihat. Anggaran sebesar itu untuk konstruksi saja, belum termasuk pembebasan lahan," ungkapnya.
Pembangunan flyover di Simpang Rapak ini boleh disebut urgen. Di sana kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Bahkan memakan korban jiwa.
Di sana juga tergolong padat. Simpang Rapak adalah pertemuan arus antar kecamatan di Balikpapan.
Baca Juga: Megaproyek Jembatan Pulau Laut: Yakin Serius?
Kementerian PUPR memang pernah memberi opsi. Yakni membangun underpass. Tapi pemkot menganggap belum maksimal.
"Pemkot maunya ya flyover. Kan sudah pernah diusulkan ke provinsi. Ternyata belum bisa diakomodir karena ada beberapa kebijakan lain," tambahnya.
Kata Murni, flyover itu nantinya memiliki panjang sekitar 2 kilometer. Saat ini Pemkot Balikpapan masih menunggu kajian dari Kementrian PUPR terkait rencana tersebut.
"Kita tunggu saja hasil kajian mereka. Targetnya akhir 2023 ini selesai kajiannya. Kemudian 2024 proyeknya berjalan dan 2025 sudah bisa dinikmati," tutupnya.