Penyakit Hewan Ternak

Awas! Penyakit Lato-lato pada Sapi Mulai Ditemukan di Kota Depok

Menjelang Hari Raya Idul Adha para pedagang sapi mulai menjamur di Kota Depok, namun pembeli harus waspada terhadap penyakit pada sapi, khusunya lato-lato

Featured-Image
Salah satu pedagang Sapi di Kota Depok mewaspadai pada penyakit lato-lato. (Foto: apahabar.com/Rubiakto)

bakabar.com, DEPOK - Menjelang Iduladha para pedagang sapi mulai menjamur di Kota Depok. Karena itu, para pembeli perlu waspada terhadap penyebaran penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) pada sapi atau yang lebih dikenal penyakit lato-lato.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Dede Zuraida mengatakan di Kota Depok sudah ditemukan kasus penyakit lato-lato pada sapi. Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak sapi yang sudah terpapar penyakit lato-lato.

"Sudah ada, tapi kami masih observasi," kata Dede Zuraida saat dihubungi bakabar.com, Selasa (23/5).

Baca Juga: PSI Pasang Baliho Dukung Kaesang Maju Jadi Wali Kota Depok di Pilkada 2024

Penyakit LSD atau lato-lato pada ternak sapi disebabkan karena virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang kena virus tersebut, sekujur tubuh sapi akan muncul benjolan seperti lato-lato dan bernanah. Hal tersebut terjadi setelah melalui masa inkubasi selama 5–14 hari sebelum timbul gejala.

Namun menurutnya hingga saat ini belum ada pengobatan khusus terhadap penyakit LSD atau lato-lato. Menurutnya, pengobatan lato-lato bersifat symptomatik untuk mengobati gejala klinis yang muncul dan suportif untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak terinfeksi. 

"Pencegahan secara spesifik dilakukan dengan vaksinasi, terhadap hewan ternak," tukas Dede Zuraida.

Baca Juga: Cerita ASN Disdik Depok Sedang Hamil Terjebak di Lift Mati

Dia melanjutkan kewaspadaan terhadap penyakit lato-lato memang harus ditingkatkan dengan memperkuat sistem surveilans deteksi dini penyakit, memperketat pengawasan lalu lintas hewan dan pengujian dan diagnosis penyakit lato-lato.

Sementara terpisah, salah satu penjual hewan kurban Shogir Farm di Kota Depok, Hendra mengaku sangat mengantisipasi terjangkitnya penyakit lato-lato pada hewan kurbannya. Pasalnya menurut Hendra di Kota Depok sudah ditemukan penyakit lato-lato di kawasan Rawa Geni dan Juanda. 

"Sudah ada yang kena, setahu saya di Depok sudah ada yang kena di daerah Rawa Geni dan Juanda," kata Hendra. 

Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Penusukan Maut IRT di Depok

Dia mengatakan untuk pencegahan penyakit lato-lato memang masih menjadi tanggung jawab pedagang, berbeda dengan penyakit mulut dan kuku yang sudah ditangani pemerintah. 

"Kalau PMK kan itu sudah dianggap KLB, jadi pemerintah langsung yang memberikan vaksin di daerah asal sapi. Tapi kalau lato-lato kita beli vaksin sendiri," kata Hendra.

Untuk memvaksin hewan dagangannya Hendra mengaku membeli sendiri vaksin LSD dari Australia, dengan merk Kemin Mevac LSD.

"Kami pedagang secara pribadi memberikan vaksin lato-lato secara mandiri," tukas Hendra.

Editor


Komentar
Banner
Banner