Bantuan Sosial

Atasi Kelaparan, Mensos: Distribusi Makanan ke Papua Tengah Terhambat

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut terbentur kendala dalam mendistribusikan bantuan makanan bagi masyarakat yang mengalami kelaparan di sejumlah distrik di

Featured-Image
Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma menggelar konferensi pers perihal penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di Kantor Kemensos, Rabu (24/5/2023). Foto: apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut terbentur kendala dalam mendistribusikan bantuan makanan bagi masyarakat yang mengalami kelaparan di sejumlah distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Sebab bantuan makanan dilakukan untuk mengatasi bencana kelaparan yang dipicu kekeringan selama dua bulan terakhir akibat cuaca ekstrem.

"Soal Papua ini kita mendengar dua minggu yang lalu, yang jadi masalah adalah angkutan, karena bantuan kalau diangkut dengan pesawat karavan saja hanya 1,2 ton maksimal, padahal bantuan kita ada 17 ton," ujar Risma di Kantor Kemensos, Rabu (2/8).

Baca Juga: Cegah Bansos Salah Sasaran, Mensos Minta Daerah Rutin Update Data

Risma menambahkan bahwa distribusi makanan terhambat di distrik Agandugume dan Lambewi. Sebab kekeringan yang disertai suhu dingin ekstrem menyebabkan gagal panen. Sebanyak 7.500 orang terdampak akibat bencana tersebut.

Untuk itu pihaknya telah mengirimkan 17 ton bantuan logistik. Di antaranya makanan siap saji sebanyak 4.000 paket, makanan anak sebanyak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, dan makanan kaleng sarden sebanyak 125 dus.

Lalu makanan kaleng kornet daging sebanyak 32 dus, abon sapi 15 dus, biskuit sebanyak 18 dus, dan biskuit lainnya sebanyak 100 dus.

Baca Juga: Muhadjir: Dugaan Korupsi Bansos Beras Masuk Radar Kemensos

Risma menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang menghambat dalam mendistribusikan bantuan ke dua distrik tersebut. "Kalau dengan pesawat karavan tidak akan selesai meskipun sewa 3 pesawat," lanjutnya.

Distrik Agandugume, kata dia, sebenarnya terdapat lapangan terbang. Namun hal itu sulit untuk mengirimkan langsung ke lapangan tersebut tersebut, karena tidak memungkinkan dari sisi keamanan.

Namun Risma tidak menjelaskan secara detail kendala keamanannya. Tetapi ditanya terkait keamanan, apakah ada ancaman dari kelompok TPNPB-OPM, Risma membantah. 

Baca Juga: Dampak El Nino, Mendagri Tito: 6 Warga Meninggal Dunia di Papua

"Alhamdulilah tidak ada ancaman soal itu, semua bisa kita komunikasikan," ujarnya.

Hambatan distribusi bantuan juga tak menutup kemungkinan terkendala akibat tak bisa menerbangkan bantuan logistik ke lapangan terbang terdekat di Distrik Agandugume dari Distrik Sinak. 

"Tapi dari Sinak, harus berjalan kaki dua hari dua malam untuk bantuannya bisa sampai," sebut dia.

Maka ia meminta bantuan TNI untuk mendistribusikan bantuan untuk mengatasi kelaparan di Papua Tengah.

"Saya minta tolong ke Pak Panglima, pak tolong kami bisa dibantu untuk bagaimana mengangkut barang. Kami meminta TNI  agar bisa membantu kami, akhirnya dibantu," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner