bakabar.com, JAKARTA - Presiden Jokowi memberi tugas khusus kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengantisipasi dampak El Nino. Jokowi berpesan agar persoalan El Nino dibahas khusus dalam rapat koordinasi (rakor) tentang inflasi daerah.
"Dua minggu lalu ada rapat terbatas dengan bapak presiden khusus mengenai masalah dampak El Nino, khususnya terhadap ketahanan pangan dan saya mendapat arahan dari pak presiden langsung," kata Tito dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal, Senin (31/7).
Tito menjelaskan siklus El Nino menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional, karena menyebabkan beberapa daerah penghasil komoditas pertanian mengalami kekeringan dan gagal panen.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Bulog Gelar Pemerataan Stok Beras
Oleh sebab itu, terang Tito, El Nino tidak bisa dianggap remeh, karena dampaknya sudah terlihat di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya terjadi di Papua Tengah. Kekeringan yang terjadi mengakibatkan gagal panen sehingga kebutuhan pangan tak dapat terpenuhi.
Bahkan akibat El Nino, tercatat 6 warga meninggal dunia. Kejadian terjadi di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
"Sudah terjadi di Kabupaten Puncak. Terjadi kekeringan, gagal panen dan 6 warga meninggal di sana," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Bulog Pastikan Stok Beras Aman
Dengan adanya kejadian itu, Tito telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh-tokoh gereja dan tokoh masyarakat untuk menjamin pasokan pangan dan kebutuhan lainnya tetap terjaga.
"Saat ini, pasokan sudah bisa masuk dan permasalahan ketahanan pangannya sudah bisa diatasi," ujarnya.
Tito menambahkan, lewat rakor yang dilaksanakan bersama dengan para pimpinan daerah menyangkut pengendalian inflasi, nantinya akan dirumuskan strategi terbaik dalam menghadapi ancaman dampak El Nino.