LHKPN Pejabat

Anies Ancam Pejabat yang Tak Patuh LHKPN: Reposisi-Demosi!

Capres nomor urut satu Anies Baswedan, memberikan ancaman kepada pejabat negara yang tak lapor harta kekayaannya ke KPK, maka akan di reposisi hingga demosi.

Featured-Image
Pasangan calon presiden dari nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (foto:apahabar.com/dianfinka)

bakabar.com, JAKARTA - Capres nomor 01 Anies Baswedan, menebar ancaman ke pejabat negara yang tak lapor harta kekayaan ke KPK dengan reposisi hingga demosi.

Ia berjanji bakal mengoptimalkan terkait dengan pejabat yang wajib menyetor Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Jika terpilih jadi Presiden.

“Seperti yang dikatakan tadi adalah optimalisasi LHKPN. Kami setuju bila tidak itu dilaksanakan maka bisa dilakukan demosi bahkan reposisi atau sangsi lain,” ujar Anies di acara Paku Integritas KPK digelar di gedung merah putih KPK pada Rabu (17/1) 

Baca Juga: KPK Minta Capres Terpilih Sanksi Tegas Pejabat Tak Jujur Lapor LHKPN

Tak hanya itu, Ia juga berjanji akan memiskinkan koruptor dengan segera mengesahkan undang-undang perampasan aset. Menurutnya, hal itu tak bisa diganggu gugat.

“Lalu kami lihat perlunya kita menuntaskan UU atau RUU perampasan aset. Koruptor harus dimiskinkan tidak ada pilihan lain. Ini adalah hukuman yang harus diberikan,” tutur Anies.

Sebelumnya, Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango mengungkapkan data indeks perilaku antikorupsi yang dibuat bersama Kemenpan RB yang menunjukkan cenderung menurun.

Baca Juga: KPK Minta Komitmen Capres-Cawapres Terpilih Perkuat LHKPN Pejabat

Hal tersebut disampaikan Ketua KPK di depan ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang hadir dalam acara program Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) Capres-Cawapres pada Rabu, (17/1).

“Indeks perilaku antikorupsi dari badan pusat statistik maupun dari survei penilaian integritas (SPI) yang dibuat oleh KPK bersama-sama Kemenpan RB, saat ini justru menunjukkan stagnansi bahkan kecenderungan penurunan,” kata Nawawi di Gedung Merah Putih KPK.

Editor


Komentar
Banner
Banner