bakabar.com, BALIKPAPAN – Seorang oknum anggota Satpol PP Balikpapan berinisial AS yang ditangkap polisi karena narkoba bersama temannya berinisial MA menjadi sorotan masyarakat.
AS yang berstatus PNS itu didapati mengantongi peralatan penggunaan narkotika serta hasil tes urine positif.
Mengetahui salah satu anggotanya ditangkap, Kasat Pol PP Balikpapan, Zulkifli menyayangkan hal ini bisa terjadi. Namun pihaknya masih ingin menunggu terlebih dahulu hasil dari penyelidikan dan pendalaman kepolisian.
“Kami belum terima informasi secara resmi dari Polres. Informasi yang berkembang yang kita dapat adalah dia membawa alat pengguna. Kita berharap ini sebatas hanya pengguna. Nah kalau dia sebatas pengguna berarti kan kewajiban kita merehabilitasi, sambil kita menunggu hasil dari Polresta Balikpapan,” kata Zulkifli dikonfirmasi pada Rabu (14/12).
Ditanya soal sanksi yang akan diterapkan kepada AS, Zulkifli mengatakan pihaknya menunggu terlebih dahulu keputusan penyidikan dari polisi apakah AS terlibat sebagai pengguna atau pengedar maupun bandar. Sebab jika pengguna, pihaknya masih bisa menerima kembali AS hanya saja tetap mendapatkan sanksi.
“Mudahan dia masih sebatas pengguna, tidak sampai pengedar apalagi bandar. Kalau dia hanya pengguna masih kita terima, tapi kan nanti ada sanksi berupa misalnya penundaan kenaikan pangkat, dan sebagainya, dilihat dari tingkat kesalahannya,” ungkapnya.
Zulkifli mengatakan pihaknya beberapa kali melakukan tes urine kepada anggotanya. Hanya saja hasilnya saat itu yang bersangkutan tidak ditemukan tanda-tanda positif narkotika. Diduga saat itu AS belum mengkonsumsi narkoba.
“Sudah kita lakukan beberapa kali, kita nggak beberkan hasilnya, kalau kita beberkan nanti larian orang-orang itu. Saat itu hasilnya tidak ada, karena mungkin saat itu tidak menggunakan. Kalau saat itu positif ya pasti kena saat itu,” tuturnya.
Memang diakui Zulkifli bagi petugas lapangan cukup rawan terjerat lingkaran narkotika. Namun pihaknya tak henti-hentinya mengimbau kepada anggotanya agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.
“Petugas lapangan ini kan sangat rawan. Ya kami imbau lah bisa jaga diri masing-masing, saling mengingatkan antar anggota. Karena barang begini kan sulit, bisa menimpa kepada siapa saja, jadi kita harus saling mengingatkan. Setiap apel pasukan juga sering kita ingatkan, tapi kan kembali ke individunya masing-masing,” pungkasnya.