Borneo Hits

Anggota DPRD Tapin Desak Solusi Banjir di Area Tambang Desa Bitahan Baru

Banjir di area tambang batubara Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi 1 DPRD Tapin, Rustan Nawawi.

Featured-Image
Banjir dijalan penghubung antar desa di Desa Bitahan Kecamatan Lokpaikat menuju Kecamatan Piani. Foto - Relawan Tapin.

bakabar.com, RANTAU – Banjir di area tambang batubara Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Tapin, kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi I DPRD Tapin, Rustan Nawawi, angkat bicara terkait masalah ini.

Jalan penghubung utama menuju Kecamatan Piani kerap terendam banjir saat curah hujan tinggi, menghambat mobilitas warga dan barang.

Menurut Rustan, kondisi ini sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

"Ini satu-satunya akses menuju Kecamatan Piani. Saat banjir, kendaraan roda dua dan mobil kecil terpaksa berhenti karena ketinggian air hampir satu meter," ungkapnya.

Ia menambahkan, genangan air yang menutup jalan utama berdampak pada delapan desa di Kecamatan Piani. Warga terpaksa mencari jalur alternatif menggunakan jalan hauling ke Bungur yang lebih jauh, sekitar 15-20 kilometer, dan dianggap berbahaya.

"Tadi sore, banjir merendam jalan sepanjang kurang lebih 100 meter dengan arus cukup kuat. Butuh waktu sekitar satu jam hingga air surut dan jalan bisa dilalui," beber Rustan.

Sebagai langkah penyelesaian, Rustan mendesak perusahaan tambang batubara setempat untuk membangun jembatan di lokasi rawan banjir tersebut.

"Pembangunan jembatan sangat diperlukan agar masalah banjir ini tidak terus terulang dan masyarakat tidak terdampak lagi," tegasnya.

Banjir terakhir di jalur tersebut tercatat terjadi pada Senin (8/1/2024) lalu, dengan genangan air mencapai satu meter yang menyebabkan jalur lumpuh total selama tiga jam.

Rustan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pihak perusahaan dalam menyelesaikan persoalan ini.

"Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Kita butuh solusi konkret agar aktivitas masyarakat tidak terus terganggu," pungkasnya.

Warga setempat berharap usulan ini segera ditindaklanjuti agar jalur utama menuju Kecamatan Piani tetap dapat berfungsi normal, meskipun di musim penghujan.

Editor


Komentar
Banner
Banner