Borneo Hits

Jalan Baru Miawa-Rantau di Tapin Mulai Tergenang, Akses Ekonomi Warga Terancam

Jalan baru penghubung Miawa-Rantau, yang selama ini jadi harapan warga pegunungan Meratus, mulai tergenang air setelah hujan deras mengguyur.

Featured-Image
Kondisi jalan baru penghubung Miawa-Rantau usai diguyur hujan deras. Foto: Rustan Nawawi

bakabar.com, RANTAU - Jalan baru penghubung Miawa-Rantau yang menjadi pusat akses warga di Pegunungan Meratus, mulai tergenang air setelah hujan deras mengguyur.

Air yang meluap ke sisi jalan membuat warga resah. Hal ini disampaikan Rustan Nawawi, anggota DPRD Tapin dari Fraksi Golkar yang juga warga asli Piani.

"Tadi malam (Senin, 20/10) sekitar pukul 22.00 sampai 23.00 Wita, air sempat naik ke jalan. Untung hujan reda, sehingga cepat surut. Namun kalau hujan terus-menerus, bisa-bisa jalan kebanjiran," beber Rustan.

Rustan mengaku sudah mendapat banyak keluhan dari warga di delapan desa sekitar jalur itu. Adapun jalan baru menjadi akses utama warga untuk membawa hasil pertanian, mengantar anak sekolah, hingga keperluan ekonomi ke pusat kota  di Rantau.

"Atas nama masyarakat, kami minta pemerintah dan pihak perusahaan segera bertindak. Jangan tunggu banjir dulu baru bergerak," tegas Rustan.

Pun warga sudah mulai gerah dengan situasi tersebut dan mengancam akan menggelar demo ke pihak perusahaan sekitar, seandainya kondisi tersebut dibiarkan.

"Kalau sampai jalan itu benar-benar tergenang, masyarakat siap menggelar aksi. Mereka akan demo ke perusahaan sekitar, karena akses tersebut merupakan satu-satunya," ungkap Rustan.

Jalur Miawa-Rantau yang melintasi Desa Bitahan, Kecamatan Lokpaikat, baru difungsikan sekitar 1,5 tahun setelah pemindahan trase dari jalan lama. Sebelumnya jalur lama menjadi langganan banjir hingga longsor setiap musim hujan.

Editor
Komentar
Banner
Banner