bakabar.com, JAKARTA - Abdul Fickar menyebutkan bahwa Prof Romli Atmasasmita hanya mencari job sampingan dengan memanfaatkan kasus Formula E yang menimpa Anies Baswedan.
"Kesannya dia (Romli) nyari-nyari job saja dengan adanya kasus ini,” ungkap Fickar.
Kedua pakar hukum tersebut memiliki pandangan yang berbeda dalam menyikapi persoalan Formula E.
Romli cenderung mendukung KPK untuk segera menetapkan Anies sebagai tersangka dugaan korupsi pergelaran Formula E.
Sedangkan Fickar sangat heran dengan sikap KPK yang malah mengurusi Formula E. Formula E yang notabene-nya menggunakan dana pinjaman dari perusahaan penyelenggara, bukan dari APBN apalagi APBD.
“Demikian peran sang profesor yang tidak profesional,” ucap Fickar saat dihubungi bakabar.com, Rabu (12/10).
Menurutnya, beberapa pernyataan Romli yang beredar tidak profesional sebagai pengamat hukum. Menurut Fickar, Romli cenderung menjilat KPK.
Fickar menambahkan, jika kasus Formula E ini sangat tidak jelas. Ia menyatakan, kasus Formula E seperti ingin menjegal Anies sebagai capres di Pilpres 2024.
“Kasihan KPK, dipakai untuk politik dan menjegal Anies. Kalau begini, hilang sudah independensi KPK di mata masyarakat, ” ujar Fickar.
Sebelumnya, Romli santer menyebutkan jika Anies pasti memakai baju oranye KPK.
Menurutnya, KPK sudah memegang berbagai bukti berupa dokumen dan saksi. Romli juga mengaku jika kasus ini tidak ada kepentingan politik sama sekali.
“Ini murni perkara hukum,” kata Romli keterangan tertulisnya.