bakabar.com, BANJARMASIN - Setelah gagal mempertahankan Adipura pada 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berambisi untuk kembali meraih penghargaan tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin pun melakukan berbagai persiapan. Mulai dari mengumpulkan pihak-pihak lain yang bersentuhan dengan titik pantau penilaian.
"Seperti pasar dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terminal dengan Dinas Perhubungan dan Rumah Sakit dengan Dinas Kesehatan," ucap Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Marzuki, Rabu (23/8).
Baca Juga: Link Live Tabligh Akbar Habib Umar di Palangka Raya
Di sisi lain, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih menjadi titik perhatian yang utama pada tahun ini.
Bukan tanpa sebab, rendahnya nilai pada sektor itulah, membuat Pemko Banjarmasin gagal mempertahankan penghargaan adipura yang sudah diraih selama empat tahun beturut-turut.
"TPA kita usianya juga sudah uzur. Sebenarnya perencanaan perluasan sudah ada sejak 2020. Tapi karena beberapa terkendala dan pandemi Covid-19 belum bisa terealisasi," ungkapnya.
Namun pada tahun ini, rencana perluasan TPA Basirih pun akhirnya bisa terealisasi. Anggaran sekitar Rp19 Miliar digelontorkan untuk pengadaan lahan seluas empat hektar lebih.
"Dari APBD Murni dan sisanya ditambahkan di APBD Perubahan. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus lakukan perluasan TPA," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Tablig Akbar Habib Umar bin Hafidz di Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut Padat Merayap
"Di samping juga akan ada pembenahan di TPA agar gas metan yang dihasilnya bisa disalurkan untuk warga sekitar," sambungnya lagi.
Ia memprediksi perluasan lahan TPA yang bakal dibeli itu cukup untuk menampung sampah hingga dua sampai empat tahun ke depan.
"Tidak semuanya dipakai untuk zona pembuangan. Karena nanti juga akan dibangun sarana lain. Seperti jalan dan gorong-gorong," tuntasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina saat memimpin rapat koordinasi meminta kepada seluruh stakeholder untuk bekerja keras, menjaga kebersihan kota dengan sama-sama merawat dengan berkelanjutan.
Apalagi ujarnya, untuk saat ini kita fokus ke titik pantau, pastikan kondisinya bersih terawat juga rapi.
"Yang terpenting bagaimana mendidik masyarakat untuk memilah sampah dari rumah," katanya saat ditemui Smart FM Banjarmasin di Balai Kota, Rabu (23/8).
Ia menambahkan, pengadaan lahan hampir lima hektare untuk kebutuhan, bisa menjadi kawasan-kawasan baru yang bisa dimanfaatkan dalam pengelolaan.
"Luasan lahan yang ada 309,5 hektar. Apalagi kalau bisa menyalurkan gas metan, pasti nilai di sektor TPA bisa naik. Kalau tahun lalau, nilai kita cuma 70 poin. Sedangkan targetnya harus 90," tutupnya.