Konflik Papua

Alasan TPNPB-OPM Serang Koramil-Tewaskan TNI di Nduga

"Ini kan perang, jadi serangan harus dilakukan di Markas dan pos militer atau polisi Indonesia, dan itu sangat jelas," ujar Jubir TPNPB-OPM Sebby Sembon.

Featured-Image
Tim Satgas Damai Cartenz saat berada di Kampung Nogolait, Nduga, Papua Pegunungan.

bakabar.com, JAKARTA - 26 Mei 2023, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim telah menyerang pos penjagaan di Nduga, dan menembak 3 orang anggota TNI serta mobil brimob.

Hari kedua pada Sabtu (27/5) pukul 15.00, TPNPB-OPM menembaki helikopter milik TNI di kali Dibini. Sesuai klaim kelompok pimpinan Napianus Kereba dan Yotam Bugniangge tersebut, kontak tembak sengit terjadi di Kampung Nogoloit Nduga itu menewaskan 7 prajurit TNI.

Baca Juga: Serangan TPNPB-OPM di Koramil Nduga Tewaskan 7 Prajurit, TNI Membantah 

Dalam kontak senjata tersebut pihak TPNPB-OPM juga mengklaim tidak ada korban di pihaknya. "Untuk sementara belum ada korban di pihak kami," ujar Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada bakabar.com, Jumat (2/6).

TPNPB-OPM, kata dia, memiliki alasan kuat menyerang target-target markas TNI dan Polri dalam kontak senjata tersebut.

"Ini kan perang, jadi serangan harus dilakukan di markas dan pos militer atau polisi Indonesia, dan itu sangat jelas," ujarnya.

Baca Juga: Polda Papua Investigasi Dugaan Aliran Dana Lukas Enembe ke OPM

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono membantah klaim juru bicara TPNPB-OPM yang telah menembak mati 7 anggota TNI. 

"Wah kalau berita dari dia ya mesti perlu dicerna lebih dalam lagi, pertama logikanya adalah seberapa banyak amunisi yang mereka punya bisa bertahan 3 hari," jelas Julius dihubungi bakabar.com secara terpisah, Selasa (30/5) malam. 

Pihak TNI masih belum bisa memastikan jumlah korban akibat kontak senjata tersebut. Dan juga jumlah warga yang mengungsi.

Baca Juga: OPM Minta Pemerintah Buka Negosiasi Terkait Penyanderaan Philip Mehrtens

"Saya belum dapat info resminya dari Satgas, nanti saya infokan jika sudah ada update," ujar Julius saat dihubungi bakabar.com, Sabtu (3/6) malam.

Editor


Komentar
Banner
Banner