Tak Berkategori

Ajak Warga Tanbu Main Film, Tubagus Deddy Terkesan Bakat Pemain Lokal

apahabar.com, BATULICIN – Sutradara film “Koboy Kampus”, Tubagus Deddy, mengaku terkesan dengan bakat warga Kabupaten Tanah…

Featured-Image
Pemain, kru, dan sutradara film “Kilometer Terakhir” usai melakukan pengambilan gambar di Pantai Pagatan. Foto – Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Sutradara film “Koboy Kampus”, Tubagus Deddy, mengaku terkesan dengan bakat warga Kabupaten Tanah Bumbu dalam berakting di depan kamera.

Kesan itu ia sampaikan setelah menyelesaikan proses syuting bersama sejumlah aktris lokal Tanah Bumbu dalam pembuatan film “Kilometer Terakhir”.

“Mereka bagus-bagus. Karena saya yakin di setiap daerah pasti ada orang teater dan mereka yang punya potensi di bidang film,” kata Tubagus Deddy, kepadaapahaar.com, Sabtu (28/09).

Film bergenre “road movie” berdurasi 40 menit itu memang memanfaatkan sumber daya lokal untuk mengisi semua pemerannya. Proses syuting dilakukan selama 7 hari ditambah 3 hari casting. Film tersebut rencananya akan dibagi ke dalam 3 episode dan ditayangkan di Youtube.

Selain memanfaatkan artis lokal, Tubagus Deddy melakukan pengambilan gambar di sejumlah objek wisata seperti Air Terjun Mandin Damar, Goa Liang Bangkai, Pantai Pagatan, dan Pantai Sungai Dua Laut. Beberapa rumah warga di Desa Karang Bintang juga menjadi lokasi syuting film tersebut.

Film “Kilometer Terakhir” bercerita tentang sosok pengusaha asal Jakarta bernama Wira yang memiliki karakter materialistik dan gila kerja. Oleh karyawannya, juga dikenal sebagai pria pelit.

Suatu kali ia berniat datang ke Tanah Bumbu untuk bertemu dengan Edi, sahabat lamanya, sekaligus membeli kebun sawit. Dari sanalah petualangan dimulai. Wira bertemu banyak orang yang akhirnya mengubah sikapnya 180 derajat. Selain itu, juga ada kejutan lain pada ending film.

Lalu, kenapa Tubagus Deddy memilih menggunakan sepeda sebagai kendaraan yang digunakan Wira di dalam film itu?

Tubagus menjelaskan penggunaan sepeda belum banyak dilakukan di dalam film pada genre yang sama. Karenanya, ia berharap film ini juga akan dilirik oleh komunitas “bike touring” di Indonesia. Apalagi lokasi yang diambil juga cukup menantang dengan pemandangan yang indah.

Ia juga menyebut “Kilometer Terakhir” sebagai upaya untuk mempromosikan objek wisata daerah. Sebab, film itu memang proyek dari Pemkab Tanah Bumbu agar objek wisata daerah makin dikenal masyarakat luas.

“Awalnya mau bikin profil daerah, tapi itu terlalu standar. Lalu kita coba media lain. Profilnya daerah tidak harus eksplisit. Kita bikin ada jalan ceritanya,” katanya.

Menurut Tubagus, setelah proses syuting selesai selanjutnya pihaknya akan melakukan proses editing yang diprediksi memakan waktu satu bulan. Melalui film tersebut ia berharap makin banyak orang yang mengenal dan tertarik datang ke Kabupaten Tanah Bumbu.

img

Kru dan pemain film “Kilometer Terakhir” saat berfoto di Kampung Bali Desa Karang Bintang. Foto -Istimewa

Baca Juga: Pemain "Gundala" Menyapa Penggemar di Medan

Baca Juga: Pemerintah dan Sineas Diharapkan Bersinergi Demi Film Lokal

Reporter: Puja MandelaEditor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner