bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menanggapi spesifik polemik penolakan timnas Israel bertandang ke Indonesia dalam gelaran Piala Dunia Sepak Bola U-20.
Terlebih FIFA telah bersikap imbas terjadinya penolakan sejumlah kalangan berkaitan dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
Namun Airlangga yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) memahami bahwa posisi menjadi tuan rumah di tengah banyak kecaman mengisyaratkan posisi yang rumit.
Baca Juga: Suara Sumbang PKL Bila Piala Dunia U-20 Gagal Digelar di Solo
“Saya ketua umum wushu, dan sudah menjadi tuan rumah olahraga wushu,” kata Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (28/3).
Kemudian saat dipertanyakan kembali tentang prahara Piala Dunia U-20, ia merasa tak mengantongi kapasitas menjawab karena ia seorang Ketua Umum Partai Golkar yang tak mengurusi secara langsung gelaran Piala Dunia.
“Golkar adalah partai politik (parpol),” ujarnya.
Prahara gelombang penolakan timnas Israel terus menuai kecaman, terlebih Piala U-20 mestinya berlangsung di Indonesia dengan lancar. Namun FIFA telah bersikap untuk membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar di Bali.
Baca Juga: Shin Tae-yong Kecewa FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20
Baca Juga: Deretan Sanksi FIFA Jika Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20
Kendati demikian, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bakal terbang ke Zurich untuk melakukan lobi dengan FIFA, terutama memberikan penjelasan dan mencarikan solusi alternatif tentang gelombang penolakan timnas Israel di Indonesia.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy berharap FIFA dapat memahami perasaan masyarakat Indonesia terhadap Israel.
Terutama memiliki keterkaitan dengan spirit kemanusiaan dengan Palestina sebagai salah satu indikator terjadinya gelombang penolakan timnas Israel.