bakabar.com, BOGOR - Pihak Pertamina akhirnya buka suara terkait dugaan air warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat tercemar bahan bakar minyak (BBM).
Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan menjelaskan pihak SPBU yang diduga tankinya mengalami kebocoran telah melakukan pengecekan. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui kepastian tentang ada atau tidaknya kebocoran.
"Sales Branch Manager (SBM) Rayon VIII Pertamina Patra Niaga dan Pihak SPBU melakukan pengecekan empat sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17," kata Eko, Sabtu (9/9).
Baca Juga: BPBD Bogor Suplai Air Bersih bagi Warga Terdampak Kebocoran BBM
Dari hasil pengecekan tersebut, diketahui tidak terdapat kontaminasi BBM dari tangki dalam. Menurut Eko, air tercampur BBM jenis Pertalite itu berasal dari rumah warga yang berjaraknya 100 - 150 meter dari SPBU.
"Dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam," terangnya.
Sementara itu, sampel air warga, ujar Eko, telah dibawa untuk dilakukan uji laboratorium. Sampel tersebut dikumpulkan dari sumur warga yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU.
"Posisi perumahan warga di dataran yang lebih tinggi, berjarak 100m-150 m atau sekitar tiga sampai empat rumah dari belakang SPBU," jelasnya.
Baca Juga: Air Warga Gunung Sindur Tercemar BBM, Camat: SPBU Jangan Isi Tangki
Eko membeberkan, pihaknya telah menggelar mediasi dengan warga dibantu oleh pemerintah kecamatan. Sementara SPBU yang letaknya dekat dengan permukiman warga itu telah ditutup untuk sementara waktu sembari menunggu hasil penyelidikan.
Selanjutnya, kata Eko, akan dilakukan penjadwalan tank cleaning dan hydrostatic/pneumatic test untuk tangki dan pipa di SPBU 34.163.17.
"Saat ini SPBU 34.163.17 berhenti beroperasi sementara. Alternatif SPBU terdekat apabila masyarakat ingin melakukan pengisian BBM Pertalite yaitu SPBU 34.163.02 dan SPBU 34.163.10," jelasnya.
