bakabar.com, TENGGARONG – Lapas Tenggarong sepertinya benar-benar memikirkan nasib bagi para narapidananya. Agar selamat dari dunia akhirat dan segera mengubah perilaku hidup, pihak Lapas Tenggarong mendirikan pesantren yang dinamakan Pesantren Tobatan Nasuha.
Pendirian pesantren ini diresmikan langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Lapas Tenggarong, Jumadi dan dihadiri oleh Kepala Lapas Tenggarong Agus Dwirijanto.
Dalam sambutannya, Kalapas Tenggarong, Agus Dwirijanto mengatakan bahwa pendirian pesantren tersebut sebagai bentuk perwujudan dari program pembinaan kepribadian dan kerohanian di dalam lapas.
“Nantinya lulusan pesantren ini akan menjadi pioneer kebaikan bagi rekan sesama warga binaan dan bagi masyarakat kelak,” katanya.
Adanya pesantren ini disambut baik oleh warga binaan. Dimana mereka bersyukur bisa memperdalam ilmu pengetahuan bidang kerohanian selama di dalam Lapas.
“Bersyukur mas, ada pesantren di Lapas ini. Karena saya dapat menambah ilmu pengetahuan dan bisa jadi bekal saya kalau pas bebas nanti,” kata Abu Mansyur, salah seorang warga binaan.
Dalam menambah motivasi para warga binaan, Lapas Tenggarong menghadirkan ustad kondang Das’ad Latif.
Dalam ceramahnya Ustadz Das’ad menyampaikan bahwa warga binaan jangan bersedih dengan apa yang diterima saat ini. Karena sesungguhnya mungkin inilah jalan menuju surga yang telah ditakdirkan oleh Allah, karena sesungguhnya jalan menuju surga itu gratis dan sebaliknya jalan menuju neraka itu harus berbayar.
“Coba kita renungkan kita diwajibkan salat itu gratis, kita diwajibkan puasa juga gratis, dianjurkan zikir juga gratis, itu semuanya jalan menuju surga. Sedangkan jalan menuju neraka itu sebenarnya mahal dan berbayar. Misal, judi, main perempuan dan sebagainya,” ujarnya.