bakabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM bakal memberikan subsidi kendaraan motor listrik Rp10 juta. Tak cuma untuk perorangan, tapi perusahaan.
Mendengar kabar itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi melihat ada peluang emas. Utamanya bagi industri untuk melakukan penetrasi pasar agar lebih cepat dan masif lagi.
"Kalau pemerintah sudah menyiapkan demikian, tapi industrinya melempem ya sama saja," katanya kepada bakabar.com, Sabtu (16/12).
Baca Juga: Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10jt Bukan Cuma buat Perorangan, tapi...
Karena itu, kata dia, bakal melangsungkan konsolidasi sesegera mungkin. Untuk membahas strategi yang bisa dilakukan nantinya. Selepas subsidi konversi kendaraan listrik untuk perusahaan sudah diresmikan.
"Kami dari asosiasi akan menangkan ulang untuk konsolidasi, supaya apa yang diharapkan pemeintah bisa cepet selesai," terang dia.
Dia merinci, strategi yang mungkin bisa dilayangkan nantinya adalah melihat dari kebutuhan pasar. Termasuk dari para pelaku bisnis di Indonesia.
Di mana pada umumnya sepeda motor di indonesia ini memiliki berbagai macam karakter. Ada yang memakai sepeda motor sebagai mobilitas perseorangan, juga pendukung bisnis dan usaha. Seperti ojek, pengiriman atau pengantaran barang, maupun berjualan.
Melihat dari kebutuhan itu, kata dia, apabila industri ingin menggunakan motor listrik sebagai kepentingan bisnisnya. Mereka harus mempersiapkan perhitungan.
Baca Juga: Ekosistem Tak Siap, Penjualan Motor Listrik Meleset dari Target
Dalam hal ini terkait efensiensi yang dihasilkan dari peralihan motor bersubsidi BBM. Menjadi sepeda motor listrik.
Hal itu dilakukan agar memikat dan membuat para pelaku usaha tertarik beralih dan menggunakan motor listrik. Seminimalnya kata dia banyak UMKM dan industri yang nantinya ingin melakukan konversi.
"Umpanya dengan menggunakan 100 sepeda motor berbahan bakar bbm perhari kita butuh sekian liter kemudian cost nya dibutuhkan sekian juta. kemudian jika nanti dikonversi ke sepeda motor listrik dengan jumlah yang sama kira kira efisiensinya akan berapa? itu kan juga akan menambah keuntungan ya. jadi kinerja akan semakin baik," jelas dia.
Penting untuk tahu. Dalam catata Aismoli, jumlah pengguna motor listrik di Indonesia kini telah meningkat hingga berkisar diangka 80.000 ribu populasi.
Kendati masih berada jauh dibanding jumlah motor bersubsidi. Namun, dia melihat ada pertumbuhan yang positif dalam penggunaan motor listrik sejak 2019.
Baca Juga: Motor Baru Yamaha Rilis Pekan Ini, Lexi, PG-1 atau Motor Listrik?
"Dibandingkan sepeda motor subsidi bbm ini masih kecil bgt ya masih 0,0 sekian. tp secara tren pertumbuhan sepeda motor listrik dari 2019 naik terus," kata dia.
Kemudian pertumbuhan industi juga naik. Dia mencatat sekarang pabrik motor listrik sudah mencapai 50an pabrik. Meski belum banyak, setidaknya bengkel-bengkel konversi tersebut sudah mulai tersebar di Indonesia.
"Kita sudah punya bengkel-bengkel yang bisa melakukan konversi, partnya pun mudah didapatkan. pihak kepolisian dan perhubungan juga akan membantu terkait legalitas terhadap motor yang konversi ini. ganti mesin, kembali stnk dan lain sebagainya," tandas dia.