Gaya Hidup

7 Makanan Penurun Kolesterol, Cocok Dikonsumsi Selepas Iduladha

Pada momen Hari Raya Iduladha, banyak orang yang mengonsumsi berbagai olahan daging kurban yang dipercaya dapat membuat kolesterol naik.

Featured-Image
Makanan penurun kolesterol. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Pada momen Hari Raya Iduladha, banyak orang yang mengonsumsi berbagai olahan daging kurban yang dipercaya dapat membuat kolesterol naik.

Jika anda khawatir kolesterol naik selepas Hari Raya Iduladha, berikut rekomendasi makanan penurun kolesterol yang bisa dijadikan menu makanan untuk sehari-hari.

1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah sekelompok makanan nabati yang mengandung banyak serat, mineral, dan protein. Mengganti beberapa menu biji-bijian olahan dan daging olahan dalam menu makanan sehari-hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Sebuah tinjauan dari 26 penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi kacang-kacangan 100 gram sehari efektif dapat menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat sebanyak 6,6 mg/dl dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kacang-kacangan sama sekali.

2. Alpukat

Alpukat adalah buah yang kaya akan serat dan lemak tak jenuh. Dua nutrisi tersebut dipercaya dapat menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) atau biasa dikenal dengan kolesterol baik.

Sebuah penelitian yang melibatkan orang dewasa dengan berat badan berlebih untuk mengonsumsi alpukat sehari sekali. Hasilnya mereka yang mengonsumsi alpukat sehari sekali dapat menurunkan kadar kolesterol LDL lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alpukat.

3. Ikan Berlemak

Ikan berlemak, seperti salmon dan mackerel merupakan sumber lemak omega-3 yang sangat baik. Omega-3 dipercaya dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan kolesterol HDL dan dapat menurunkan risiko peradangan serta stroke.

Sebuah penelitian yang dilakukan selama 25 tahun dengan melibatkan orang dewasa, menemukan bahwa mereka yang paling banyak mengonsumsi ikan yang tidak digoreng memiliki risiko yang paling kecil mempunyai sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah sekelompok gejala penyakit kardiovaskular, salah satunya tekanan darah tinggi.

Cara paling sehat untuk mengonsumsi ikan adalah dengan mengukus dan merebusnya. Ikan goreng dipercaya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner