Musim Kemarau

7 Kelurahan di Kota Tangsel Mengalami Krisis Air Bersih

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mencatat ada sebanyak 7 kelurahan yang terdampak kekeringan. Dari total kelurahan y

Featured-Image
Penyaluran air bersih di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Jum'at, (6/10). Foto: Rizky Dewantara

bakabar.com, TANGSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mencatat ada sebanyak 7 kelurahan yang terdampak kekeringan. Dari total kelurahan yang terdampak kekeringan tersebut juga berimbas kepada 1.550 kepala keluarga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay mengungkapkan sebanyak 7 kelurahan yang terdampak kekeringan di Kota Tangsel yakni, Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu.

Kemudian di Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Jurangmangu dan Kecamatan Serpong, Kelurahan Ciater, dan Buaran.

Baca Juga: Hutan Lindung di Lereng Gunung Argopuro Terbakar, BPBD Kesulitan Mendekat

"Untuk titiknya mengalami kenaikan dari minggu lalu awalnya ada 18 titik. Kini jumlahnya menjadi 23 titik yang terdampak krisis air bersih di 7 kelurahan," ungkap Gumai saat dihubungi bakabar.com, Kota Tangsel, Jum'at, (6/10).

Krisis air bersih di ketujuh kelurahan di Kota Tangsel tersebut dialami sejak pekan ini. Adapun di Kecamatan Setu krisis air sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.

Bahkan warga Kampung Koceak Kecamatan Setu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih harus berjalan sejauh 700 meter ke Sungai Cisalak untuk mengambil air.

Baca Juga: Sempat Diprakirakan Hujan, Karhutla Masih Mengancam Kalsel

Kebiasaan itu biasa dilakukan pada pagi dan sore hari. Bahkan, untuk mengambil air di Sungai Cisalak warga harus melakukannya secara bergantian.

"Atas kejadian tersebut kami telah mengambil tindakan dengan menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 127.700 liter yang dibantu pihak pengembang swasta," jelas dia.

Editor


Komentar
Banner
Banner