Darurat Karhutla

Hutan Lindung di Lereng Gunung Argopuro Terbakar, BPBD Kesulitan Mendekat

Kebakaran terjadi di kawasan hutan lereng Argopuro, mengejutkan sejumlah warga yang tinggal di kawasan kota Kabupaten Jember pada Kamis malam (5/10). Titik api

Featured-Image
Titik api kebakaran di Lereng Gunung Argopuro Jember, Kamis malam (5/10). Foto: Dok. Relawan

bakabar.com, JEMBER - Kebakaran terjadi di kawasan hutan lereng Argopuro, mengejutkan sejumlah warga yang tinggal di kawasan kota Kabupaten Jember pada Kamis (5/10) malam. Titik api terlihat jelas berada di kawasan lereng Gunung Argopuro.

Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan, hingga pagi ini api terpantau masih terus menjalar. Widodo memastikan, titik api tersebut tidak terjadi di kawasan Perhutani, namun berada di area hutan Lindung BKSDA.

"Karhutla yang terjadi di Lereng Argopuro. Informasi awal diterima pukul 19.00 WIB, sampai Jumat pagi api masih belum padam, dan berada di area hutan lindung," kata Widodo dihubungi bakabar.com, Jumat (6/10).

Baca Juga: Sempat Diprakirakan Hujan, Karhutla Masih Mengancam Kalsel

Sejumlah personel BPBD dan relawan, kata Widodo, telah berupaya mendekat di kawasan titik api yang berada di utara Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari.

Peristiwa kebakaran ini, pihak BPBD Jember tidak bisa berbuat banyak, sebab api berada di kawasan hutan yang jauh dari titik terakhir jalan setapak. Kawasan terdekat harus ditempuh dengan kendaraan 4WD, kemudian dilanjutkan motor. Tentunya kendaraan Damkar dipastikan tidak bisa mendekat ke lokasi.

"Jarak sekitar 6 jam jalan kaki dari jalir roda 2 terakhir, dan jauh sekali pemukiman penduduk. Petugas mencoba mendekat ke titik lokasi namun terkendala medan yang sangat sulit," katanya.

Baca Juga: Rombongan Study Tour SMPN 3 Depok Kecelakaan di Tol Cipali

Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun dia menduga api kemungkinan berasal dari percikan api dari gesekan antar batuan.

"Ditambah potensi kebakaran karena kekeringan yang panjang, dan jenis tumbuhan adalah, bino dan semak belukar," tambahnya.

Kini pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, relawan dan masyarakat sekitar untuk terus melakukan monitoring lapangan. Langkah tersebut dilakukan agar api tidak sampai menyebar lebih luas mendekati pemukiman.

"Dan berharap turun hujan sehingga api segera padam, untuk itu masyarakat tetap tenang," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner