Motor Mogok

6 Langkah Pertolongan Pertama ketika Motor Mogok Akibat Banjir

Tingginya intensitas hujan membuat Jakarta terendam banjir, turut berimbas pada pengendara sepeda motor yang banyak mengalami mogok.

Featured-Image
pertolongan pertama saat motor mogok akibat terendam banjir. (Foto: dok. Lifepal)

bakabar.com, JAKARTA - Banjir yang terjadi di ruas jalan raya DKI Jakarta, membuat sejumlah kendaraan mogok karena memaksa menerjang tingginya air, terutama para pengendara roda dua alias sepeda motor.

Penyebab utama sepeda motor mogok adalah busi terendam air, karena pengendara memaksa terobos banjir.

Jika sudah begitu, ada kemungkinan juga sistem kelistrikan sepeda motor yang terendam banjir mengalami kerusakan apabila dipaksa untuk dihidupkan.

Menanggapi hal itu, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, penyebab utama mesin tidak bisa berkerja alias mogok ialah karena busi terendam air. 

"Jika busi kemasukan air, maka tidak ada api di ruang bakar. Sementara bila dipaksa, ada kemungkinan air naik dan masuk ke ruang mesin," kata Endro dikutip dari laman resmi AHM, Jumat (7/10).

Baca: Jangan Nekat, Pahami Batas Aman Mobil saat Menerobos Banjir

Ia menjelaskan, jika ketinggian banjir tidak merendam keseluruhan badan motor atau tidak lebih dari setengah bannya, Anda masih bisa melakukan beberapa langkah antisipasi sebagai berikut.

Jangan Langsung Menyalakan Mesin

Ketika motor Anda terendam banjir, jangan mencoba untuk menyalakan mesin motor dahulu, karena justru membuat kerusakan pada motor semakin berat.

Air yang melebihi ketinggian mesin, berisiko masuk ke dalam silinder.

Apabila langsung dihidupkan akan berisiko mengalami waterhammer dimana piston bisa jebol dan setang piston bengkok.

Cek Busi

Saat motor mogok, cek dan buka bagian busi. Jika busi basah, usahakan untuk mengeringkan dengan kain lap dan menyikatnya.

Setelah busi kering, pasanglah kembali secara hati-hati agar drat busi tidak rusak.

Baca: Tata Motors Rilis Pikap Anti Karat Tata Intra V20

Langkah ini perlu kehati-hatian. Agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi.

Cek Mesin Bagian Dalam

Jika motor belum bisa dinyalakan, coba cek bak CVT nya lalu dibersihkan. Pastikan pula terbebas dari rembesan air.

Kemudian cek pula bagian lainnya seperti bak engkol, bak kopling, blok silinder, kepala silinder, dan karburator.

Lalu, jika ada beberapa bagian yang harus direndam, maka pilihlah cairan yang memang menetralisir keasaman agar mesin motor Anda tidak cepat berkarat.

Baca: Sejarah Berdirinya SPBU, Berawal dari Toko Obat hingga Kini Tampil Modern

Selanjutnya, pantau juga filter udara. Apabila filter udara dalam keadaan basah, maka bisa diganti atau dikeringkan saja sesuai dengan tipe filter udara motor Anda.

Cek Keadaan Oli Motor

Ketika kendaraan bermotor Anda sempat terendam banjir dalam beberapa saat, ada kemungkinan oli tercampur dengan air banjir.

Walaupun motor bisa dinyalakan, namun ada kemungkinan lajunya tidak bisa maksimal seperti sedia kala.

Oleh karena itu, coba cek juga olinya. Jika oli berwarna cokelat keabu-abuan, tandanya oli sudah tercampur dengan air banjir.

Baca: Ini Titik-Titik Banjir di Jakarta, BPBD Imbau Warga: Waspada

Jika sudah seperti itu, segeralah melakukan flushing. Apabila tidak dilakukan, ditakutkan mesin menjadi makin rusak jika dipaksakan jalan.

Flushing mengacu kepada menguras oli, sehingga membutuhkan oli dalam jumlah yang cukup banyak.

Cek Rem dan Knalpot

Kedua komponen ini sangat penting untuk diperhatikan. Ketika banjir juga merendam bagian knalpot, air banjir pun pasti akan masuk ke dalamnya.

Ditakutkan air tersebut akan masuk ke ruang pembakaran dan mengganggu jalannya mesin, sebab knalpot yang kemasukan air tidak dapat membuang gas sisa pembakaran mesin.

Baca: Mayoritas Masyarakat Belum Tahu APBN untuk Subsidi BBM Membengkak

Solusinya adalah dengan mengganti oli kendaraan bermotor Anda dengan oli yang baru, tapi jangan lupa untuk mengurasnya terlebih dahulu.

Untuk bagian remnya, Anda perlu mengecek bagian kampasnya. Dikarenakan kampas rem terbuat dari asbes, maka apabila terkena air bisa menggembung dan setelah kering akan mengeras.

Sedangkan untuk rem jenis cakram, Anda cukup membersihkan kotoran ataupun noda-noda sisa dari air banjir yang ada di pinggiran cakram.

Siram dengan Air Bersih

Siramlah air ke beberapa bagian kendaraan bermotor yang vital. Biasanya satu ember sudah cukup.

Langkah ini dilakukan untuk menghalau berbagai sumber kotoran yang bisa mengakibatkan beberapa bagian mesin rusak, berkarat, dan mengalami penumpukan kotoran.

Lebih bagus lagi jika Anda juga menyikatnya dengan menggunakan air bersih yang sudah disiram tadi.

Setelah itu, keringkan dengan kanebo, terutama di bagian yang paling kuyup terkena air dari banjir.

Editor
Komentar
Banner
Banner